Sabtu 03 Sep 2022 22:32 WIB

100 Anak Palestina Berpartisipasi dalam Lari Maraton, Protes Kemiskinan

Gaza menghadapi ancaman kemiskinan ekstrem di sejumlah wilayahnya

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Kota Gaza. Gaza menghadapi ancaman kemiskinan ekstrem di sejumlah wilayahnya
Foto: AP/Adel Hana
Ilustrasi Kota Gaza. Gaza menghadapi ancaman kemiskinan ekstrem di sejumlah wilayahnya

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Sebanyak 100 anak-anak Palestina berpartisipasi dalam kegiatan lari maraton pada Ahad (28/8/2022) lalu yang diadakan di Kota Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Kegiatan tersebut dalam rangka sindiran kepada pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan di kota tersebut. 

Baca Juga

 

Kegiatan tersebut bertemakan "Marathon of Hope," yang diselenggarakan Kotamadya Khan Younis yang didanai Uni Eropa. Tujuannya, untuk menyoroti krisis kemiskinan di daerah-daerah terpinggirkan di daerah miskin. 

 

“Acara yang diikuti sekitar 100 anak ini bertujuan untuk mengirim pesan kepada penduduk daerah yang terpinggirkan bahwa ada lebih banyak harapan untuk memperbaiki kondisi,” kata Wali Kota Khan Younis, Alaa al-Batta, dilansir dari The New Arab, Jumat (3/9/2022). 

 

Dia menuturkan, bahwa peserta lari maraton berlari sejauh dua kilometer sambil mengangkat spanduk-spanduk yang menyoroti proyek infrastruktur yang baru dilaksanakan di wilayah tersebut termasuk proyek air. 

 

“Uni Eropa mendukung kami untuk mengimplementasikan dan mengembangkan proyek infrastruktur di kawasan itu, termasuk membangun jaringan air di daerah terpinggirkan di kegubernuran Khan Yunis," katanya. 

 

"Proyek semacam itu membantu penduduk lokal di daerah terpinggirkan untuk memulihkan kehidupan normal mereka setelah lama menderita,” kata dia.

 

Salah seorang peserta lari maraton, Ismail al-Ashqar (15) mengungkapkan alasannya mengikuti kegiatan lari maraton. Dia mengaku bahwa dia bergabung untuk mengekspresikan solidaritasnya dengan penduduk daerah terpencil yang tidak dapat menikmati layanan dasar yang disediakan kotamadya di Gaza. 

 

"Meskipun cuaca panas, saya bersikeras untuk datang ke sini dan merasakan emosi penduduk daerah ini dan bagaimana mereka menderita untuk mendapatkan kebutuhan dasar mereka seperti air dan makanan," kata al-Ashqar.  

 

Seorang peserta lainnya, Nedal al-Arabeed (13), mengatakan bahwa dia berlari maraton untuk menyampaikan pesannya kepada para pejabat Palestina untuk memusatkan juga perhatian mereka pada penduduk daerah terpencil.  

 

"Tanggung jawab pejabat tidak terbatas pada situasi politik, mereka harus memperbaiki kehidupan masyarakat, terutama yang tidak tinggal di pusat kota," ujarnya.

 

 

 

 

 

Sumber: alaraby 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement