Sabtu 03 Sep 2022 15:45 WIB

Pemimpin Junta Militer Myanmar akan Kunjungi Rusia

Min Aung Hlaing akan menghadiri Forum Ekonomi Timur di kota timur jauh Vladivostok.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing akan melakukan perjalanan ke Rusia minggu depan untuk membicarakan persoalan ekonomi.
Foto: Russian Foreign Ministry Press Service via AP
Pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing akan melakukan perjalanan ke Rusia minggu depan untuk membicarakan persoalan ekonomi.

REPUBLIKA.CO.ID, NAYPYITAW -- Pemimpin junta militer Myanmar, Min Aung Hlaing akan melakukan perjalanan ke Rusia minggu depan untuk membicarakan persoalan ekonomi. Kunjungan Min Aung Hlaing ini dilakukan saat kedua pemerintah menghadapi isolasi diplomatik. 

"Min Aung Hlaing akan menghadiri Forum Ekonomi Timur di kota timur jauh Vladivostok," kata laporan The Global New Light of Myanmar.

Baca Juga

Perwakilan dari China, India, Jepang, Kazakhstan dan negara-negara lain juga akan hadir dalam forum itu. Min Aung Hlaing akan mengadakan pembicaraan dengan pejabat pemerintah Rusia untuk mempererat kerja sama ekonomi dan hubungan persahabatan kedua negara.

Militer Myanmar melakukan kudeta yang menggulingkan pemerintah sipil Aung San Suu Kyi pada Februari tahun lalu. Sejak itu Myanmar telah menghadapi sanksi Barat dan penurunan hubungan diplomatik dengan negara lain.

Myanmar berada dalam kekacauan dan perekonomiannya lumpuh saat rezim militer berjuang untuk menghancurkan perlawanan. Lebih dari 2.200 orang tewas dalam tindakan keras itu.

Sementara itu, Rusia berada di bawah berbagai sanksi internasional setelah melakukan invasi ke Ukraina pada Februari. Sejak itu, para jenderal yang berkuasa di Myanmar telah berusaha memperdalam hubungan Moskow yang merupakan sekutu utama dan pemasok senjata ke junta.

Sebelumnya pada Juli, Min Aung Hlaing melakukan kunjungan pribadi ke Moskow. Dalam kunjungan itu, dia dilaporkan bertemu dengan pejabat dari badan antariksa Moskow Roscosmos dan badan nuklir. Sementara komandan kedua junta Soe Win juga mengunjungi Rusia akhir bulan lalu.

Selama perjalanan ke Naypyidaw pada awal Agustus, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mendukung upaya junta untuk menstabilkan negara dan mengadakan pemilihan nasional tahun depan. Sementara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memperingatkan masyarakat internasional untuk menolak pemilihan yang akan digelar junta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement