Kamis 01 Sep 2022 23:42 WIB

Gubernur Jatim Imbau Masyarakat tidak Panik Isu Kenaikan Harga BBM

Ketersediaan rata-rata bisa sampai seminggu hingga 30 hari ke depan.

Gubernur Jatim Imbau Masyarakat tidak Panik Isu Kenaikan Harga BBM (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Gubernur Jatim Imbau Masyarakat tidak Panik Isu Kenaikan Harga BBM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengimbau masyarakat tidak perlu panik dengan munculnya isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Semua kami antisipasi secara komprehensif. Pertamina dan jajaran Polda juga terus melakukan koordinasi, harapannya masyarakat tetap tenang," ujarnya kepada wartawan usai menggelar rapat koordinasi di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis malam.

Baca Juga

Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut juga meminta masyarakat, terutama para ibu-ibu tidak perlu khawatir stok elpiji tiga kilogram langka di pasaran karena distribusinya dijaga oleh aparat.

Pada rapat koordinasi, turut hadir jajaran TNI dan Polri yang nantinya juga mengawal PT Pertamina demi kelancaran suplai BBM. Selain itu, Gubernur Khofifah juga memastikan stok pertalite maupun solar juga aman.

"Saya tadi pesan untuk kebutuhan BBM nelayan, pastikan wali kota dan bupati ikut mengawal ketersediaannya," ucap Ketua Umum PP Muslimat NU tersebut.

Menurut dia, ketersediaan BBM juga terkait dengan ketahanan pangan yang harus dijaga agar tidak terjadi krisis, termasuk mengantisipasi terjadinya inflasi nasional yang dipicu dari sektor transportasi.

PT Pertamina Patra Niaga menyatakan stok BBM untuk wilayah Jawa Timur aman. Per hari ini, 1 September 2022, ketersediaan rata-rata bisa sampai seminggu hingga 30 hari ke depan.

"Suplai berikutnya telah terencana dengan baik sehingga posisi BBM untuk wilayah Jawa Timur dalam posisi aman," kata Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara (Jatimbalinus) Deny Djukardi.

Namun, masyarakat diimbau tidak perlu panik dengan membeli BBM secara berlebihan karena bisa berdampak pada pengiriman yang tidak sesuai jadwal sehingga menyebabkan gangguan ketersediaan di SPBU.

Meski begitu, Pertamina telah mengantisipasi kepanikan masyarakat yang dipicu isu kenaikan harga BBM sehingga memadati SPBU untuk memenuhi tangki bensin kendaraannya.

"Berdasarkan pengalaman, kalau terjadi pembelian yang berlebihan, kami mempunyai digital transport yang bisa melihat stok SPBU di masing masing wilayah. Begitu stok menunjukkan kritis, ketahanannya tinggal beberapa jam saja, tim terminal akan langsung melakukan pengiriman," ujarnya.

Deny juga telah menyampaikan kepada setiap SPBU untuk tetap melakukan penyaluran BBM sesuai dengan kewajaran.

"Kami tekankan agar SPBU tidak disalahgunakan oleh para spekulan," tutur dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement