Kamis 01 Sep 2022 22:01 WIB

Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor Baru mencapai 17 Persen, Ini Penyebabnya

Penguatan struktur dilakukan sesuai rekomendasi dan perencanaan yang ada.

Rep: shabrina zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor baru mencapai 17 persen dari target 23 persen. Hal itu terjadi lantaran fokus penguatan struktur yang dilakukan tidak bisa dikerjakan secara paralel
Foto: istimewa
Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor baru mencapai 17 persen dari target 23 persen. Hal itu terjadi lantaran fokus penguatan struktur yang dilakukan tidak bisa dikerjakan secara paralel

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR— Pembangunan Masjid Agung Kota Bogor baru mencapai 17 persen dari target 23 persen. Hal itu terjadi lantaran fokus penguatan struktur yang dilakukan tidak bisa dikerjakan secara paralel.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, mengatakan tahapan penguatan struktur dilakukan sesuai rekomendasi dan perencanaan yang ada. Dimana masalah penguatan struktur dilakukan di masalah yang ada pada setiap lantai dan balokan. “Ini kita bekerja nggak bisa paralel, jadi satu satu kita kerjakan. Maka defiasi waktu terjadi,” ujar Chusnul kepada Republika, Kamis (1/9/2022)

Baca Juga

Di samping itu, sambung Chusnul, volume dari penguatan struktur juga bertambah. Bahkan ada banyak yang masih belum diperhitungkan sehingga dari sisi waktu harus ada trnaga ekstra dalam bekerja.

“Karena ada keterlambatan waktu dalam penguatan struktur dulu, baru selesai ini di bawah baru ke atas. Atas nantinya ada pengerjaan plafon, lantai, dan lain-lain,” kata Chusnul.

Dia menegaskan, catatan penguatan struktur dilakukan sesuai hasil rekomendasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) melalui Komite Keselamatan Bangunan Gedung dan Keselamatan Konstruksi. 

“Yang dikeluarkan Puslitbangkim, yang merekomendasikan penguatan struktur. Dan 2020 dilakukan sebgaian, 2021, 2022 sekarang terakhir. Jadi selesai di fahun sekarang penguatan struktur. Tahun depan tinggal finishing semua,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Iwan Iswanto, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pembangunan Masjid Agung. Menurutnya, defiasi ini bukan hal yang bagus lantaran pembangunan masjid yang dilakukan sejak 2016 ini tak kunjung selesai.

“Artinya kita berharap memang bicara percepatan kaitanndengan masjid agung yang kita ketahui bersama, ini menjadikan sarana dan prasarana tempat peribadatan warga Kota Bogor. Sangat miris dari 2016 sampai sekarang belum selesai,” ujar Iwan.

Dia berharap, sebulan ke depan tidak ada lagi defiasi negatif. Sehingga Komisi III DPRD Kota Bogor merekomendasikan tiga hal. Yakni man power, jam kerja, dan logistik.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement