Rabu 31 Aug 2022 21:10 WIB

Ganjar: Kampus Harus Lebih Adaptif dan Memberikan Ruang Kreasi bagi Mahasiswanya

Kampus juga harus mampu menyiapkan para generasi yang memiliki sikap kepemimpinan

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menjadi pembicara dalam acara Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru 2022 ‘Joyfull Learning’, di Lapangan Albertus, Kampus Unika Soegijapranata, Semarang, Rabu (31/8/2022).
Foto: Istimewa
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menjadi pembicara dalam acara Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru 2022 ‘Joyfull Learning’, di Lapangan Albertus, Kampus Unika Soegijapranata, Semarang, Rabu (31/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG--Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mendorong kampus agar lebih adaptif dan memberikan ruang kreasi seluas- luasnya kepada mahasiswa. Dengan begitu, nantinya akan lahir banyak talenta dari lingkungan kampus.

Baik talenta- talenta di bidang keilmuan maupun talenta- talenta di luar bidang keilmuan. Yang tak kalah penting, kampus juga harus mampu menyiapkan para generasi yang memiliki sikap kepemimpinan melalui berbagai kegiatan keorganisasian.

Baca Juga

“Sehingga, selain banyak talenta yang muncul, kampus juga mampu menyiapkan generasi dengan leadership yang bagus melalui Kegiatan- kegiatannya,” katanya, di hadapan mahasiswa baru Universita Katolik (Unika) Soegijapranata, Semarang, Rabu (31/8/2022).

Menurut gubernur, mahasiswa harus bisa belajar mengorganisasikan diri dan kelompoknya serta memiliki keahlian. Aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi itu kemudian bisa juga dikonversi menjadi nilai akademik.

Sebab banyak hal mengenai kepemimpinan dan softskill tidak didapatkan di ruang kelas. “Tetapi justru didapatkan saat menjadi aktivis atau berorganisasi,” tegasnya saat menjadi pembicara dalam acara Pembekalan Terpadu Mahasiswa Baru 2022 ‘Joyfull Learning’, di Lapangan Albertus, Kampus Unika Soegijapranata.

Gubernur juga menyinggung tema ‘joyfull learning’ dalam kegiatan bagi mahasiswa baru ini. Menurutnya, tema ini memiliki makna bagaimana membikin pembelajaran atau prosesnya itu menjadi menyenangkan.

Sehingga mahasiswa baru akan semakin mudah untuk beradaptasi dengan budaya dan lingkungan kampusnya. Kondisi ini bisa memberikan ruang yang semakin luas bagi kreativitas para mahasiswa.

Kemampuan beradaptasi mahasiswa juga menjadi kunci dalam mengahadapi tantangan dunia. Terlebih kondisi dunia saat ini berubah dengan sangat cepat. Maka mulai dikenalkan juga dunia yang telah berubah.

“Nggak bisa belajar biasa- biasa saja, tetapi harus luar biasa. Itu bisa dibangun kalau mereka membuat satu kelompok, tim diskusi didampingi bapak-ibu dosen dan diarahkan pada kondisi-kondisi yang mereka harus adaptif, inovatif, dan kreatif seperti merdeka belajar,” tegas Ganjar.

Pembelajaran menyenangkan atau joyfull learning juga dapat diartikan lebih luas oleh mahasiswa. Sebab kampus menjadi tempat bertemunya beragam etnis, budaya dan golongan sosial dari seluruh daerah di Indonesia.

“Saya senang, mahasiswa dari seluruh Indonesia ada di kampus ini. Maka joyfull learning-nya itu tidak hanya diartikan dalam proses belajarnya tetapi mereka bisa berteman dengan banyak orang dari banyak tempat, mengerti beda suku, agama, golongan sosial yang ada,” tndasnya.

Bertemunya beragam etnis, budaya, dan golongan itu menjadi kesempatan untuk belajar mengenai jati diri bangsa. Pertemuan itu bisa menjadi pertukaran pengetahuan mengenai adat dan budaya dari masing- masing daerah.

Sehingga menjadi pembelajaran di kampus ini juga semakin lengkap. “Bisa saling berbagi pengetahuan budaya, kemudian saling mengerti dan menghormati dan memupuk semangat persatuan bangsa,” katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement