Rabu 31 Aug 2022 19:30 WIB

Synthesis Huis Dinilai Tawarkan Investasi Properti Paling Tepat

Geliat bisnis properti sebelum dan setelah pandemi sangatlah berbeda.

Synthesis Huis menggelar forum diskusi bersama rekan media dengan mengusung tema “Inflasi di Depan Mata, Saatnya Beli Properti”, di Jakarta, Rabu (31/8/2022). Diskusi menampilkan narasumber  pemerhati masalah properti Indra W Antono (tengah) dan Aldo Daniel selaku Managing Director Synthesis Huis (kanan).
Foto: Dok Synthesis Karya Pratama
Synthesis Huis menggelar forum diskusi bersama rekan media dengan mengusung tema “Inflasi di Depan Mata, Saatnya Beli Properti”, di Jakarta, Rabu (31/8/2022). Diskusi menampilkan narasumber pemerhati masalah properti Indra W Antono (tengah) dan Aldo Daniel selaku Managing Director Synthesis Huis (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Guna terus mengibarkan semangat inovasi demi mencapai kinerja yang memuaskan, pelaku usaha di sektor properti ditantang untuk mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada. Berbagai manuver dilakukan pengembang properti PT Synthesis Karya Pratama untuk menjaring konsumen melalui proyek Synthesis Huis.

Salah satunya, untuk mendukung konsumen properti dalam memiliki hunian yang sesuai keinginan, Synthesis Huis menggelar forum diskusi bersama rekan media dengan mengusung tema “Inflasi di Depan Mata, Saatnya Beli Properti”. Diskusi tersebut digelar di Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Saat membuka forum diskusi, Aldo Daniel selaku Managing Director Synthesis Huis mengatakan, dalam dua tahun terakhir pihaknya berusaha melakukan beragam cara, memaksimalkan rancangan desain, menata lingkungan hunian senyaman mungkin, termasuk menuangkan konsep secara keseluruhan.

“Hunian yang kami tawarkan tidak hanya membidik keluarga muda, tetapi juga berusaha agar hunian yang kami hadirkan di Synthesis Huis ini menjadi pilihan yang tepat bagi milenial. Bahkan kami sengaja mengadopsi gaya arsitektur Skandinavia untuk menciptakan kesan hunian kekinian yang mengutamakan fungsi ruang sesuai kebutuhan aktivitas saat ini,” jelasnya seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (31/8/2022).

Lebih lanjut Aldo mengatakan, tinggal di Synthesis Huis itu serba praktis seperti. Lokasinya strategis dan aksesnya pun mudah dijangkau. Bahkan, dekat ke mana-mana. Untuk bisa sampai ke pintu tol Pasar Rebo  Jakarta  hanya dibutuhkan waktu 5 menit, begitu pula untuk bisa ke stasiun LRT hanya 10 menit. Synthesis Huis hanya selangkah dari pusat perbelanjaan Cijantung, rumah sakit, fasilitas pendidikan dan kawasan perkantoran. 

“Kawasan hunian ini berorientasi pada transportasi publik atau Transit Oriented Development (TOD). Nantinya, moda busway TransJakarta bisa langsung diakses penghuni, karena haltenya ada di dalam area Kawasan Synthesis Huis. Sementara bagi yang ingin beraktivitas menggunakan kendaraan pribadi, pintu tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) hanya berjarak satu kilometer dari kawasan. Jalan tol ini terkoneksi ke delapan ruas tol di Jakarta, sehingga memudahkan penghuni dalam melakukan perjalanan menuju CBD TB. Simatupang, pusat kota, luar kota, maupun ke bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno-Hatta,” urainya.

Ia menambahkan, yang tak kalah menarik yaitu lokasinya dekat dengan hutan kota Cijantung, Jakarta Timur, dan memiliki lingkungan hunian yang asri. Balutan nuansa alami sebagai perumahan eksklusif seperti ini rasanya sulit ditemukan di Jakarta. 

“Buat saya Synthesis Huis merupakan hidden gems home dengan beragam keunggulan yang dimiliki dan diharapkan menjadi kawasan hunian yang mampu mengakomodir semua kebutuhan keluarga. Saya optimistis, konsep bangunan dengan tata letak yang kami tawarkan akan menjadi tren di 2023 karena sudah menyesuaikan gaya hidup saat ini,” ujar Aldo. 

Pada kesempatan yang sama, Indra W Antono selaku pemerhati properti mengatakan, untuk bisa mengakomodir semua kebutuhan konsumen, pihak pengembang dituntut untuk berinovasi secara cermat, karena konsumen properti saat ini lebih selektif. “Ini menjadi tantangan yang harus diperhatikan secara matang oleh para developer saat menawarkan produk propertinya. Mencermatinya tidak hanya dari keunggulan lokasi saja, tapi juga dari berbagai sisi,” kata Indra. 

Menurut Indra, geliat bisnis properti sebelum dan setelah pandemi sangatlah berbeda. Jika ingin produk propertinya sukses di pasaran dan bisa diterima semua kalangan, para pengembang harus jeli mengetahui kebutuhan dan kecenderungan pasar memilih hunian. Karena itu dibutuhkan riset pasar, melakukan pendekatan, merincikan kebiasaan atau prilaku keseharian dalam beraktivitas dan menganalisa lingkungan yang mendalam, termasuk berinovasi dari sisi digital. Hasil tersebut akan berpengaruh pada pengembangan produk. 

Dari analisanya Indra mempaparkan, Synthesis Huis merupakan kawasan hunian yang sudah melakukan inovasi dari berbagai hal menyesuaikan kebutuhan konsumen. Hadirnya Synthesis Huis di Cijantung sangatlah tepat. Selain strategis, wilayah Jakarta Timur juga memiliki potensi investasi yang cukup tinggi, hanya saja memang belum terdongkrak secara merata. Bukan hanya itu, desain yang ditawarkan pun menarik untuk dijadikan hunian pilihan.

“Hype wilayah Jakarta Timur itu perlu ada pengembang yang melakukan dan menginformasikan secara masif.  Ini merupakan tantangan yang harus dilakukan dan dipertimbangkan developer,” ujarnya.    

“Jadi, sebelum inflasi melesat sekaligus menjadi ancaman, harga tanah dan bahan material terkerek naik, kita harus memotivasi masyarakat luas termasuk kalangan milenial untuk segera memiliki properti. Karena kalau tidak dari sekarang mereka akan sulit memiliki rumah. Perlu dicatat, harga properti tidak pernah turun dan mempunyai rumah harus menjadi prioritas. Saya tegaskan, sekaranglah saat yang tepat untuk segera membeli rumah,” ucap Indra. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement