Rabu 31 Aug 2022 15:53 WIB

PAN akan Kerucutkan 9 Bacapres Jadi 5 Nama

Nama yang dikerucutkan itu akan dibawa ke teman-teman KIB.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Teguh Firmansyah
Sekjen PAN Eddy Soeparno (tengah).
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Sekjen PAN Eddy Soeparno (tengah).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Amanat Nasional (PAN) telah menghasilkan sembilan nama bakal calon presiden (bacapres) hasil rapat kerja nasional (Rakernas). Nantinya, kesembilan nama tersebut akan dikerucutkan menjadi lima atau tiga nama bacapres.

"Untuk kemudian kita bawa diskusi ke teman-teman KIB, teman-teman KIB tentu juga punya nama yang sudah dikerucutkan, apalagi yang sudah ditetapkan di internal mereka untuk capres-cawapres," ujar Sekretaris Jenderal PAN, Eddy Soeparno di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu (31/8/2022).

Baca Juga

Nama yang sudah dikerucutkan tersebut akan disampaikan ke Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sebagai usulan dari PAN. Namun ia sampaikan, penentuan pasangan capres dan cawapres yang diusung akan membutuhkan waktu yang sangat lama.

"Kita terbuka untuk melihat di mana kemungkinan PAN itu bisa berkontribusi menambah kekuatan dan di mana calon itu bisa memberikan coattail effect pada PAN, dan ini saya rasa jadi pertimbangan di antara sejumlah pertimbangan yang ada," ujar Eddy.

Ia menjelaskan, KIB masih terbuka dengan semua nama potensial capres dan partai politik yang ingin bergabung koalisinya. Menurutnya, kerja sama politik haruslah menghasilkan kemenangan untuk Pemilu 2024.

"Untuk bekerja sama dg si A, si B, parpol D, parpol C, jadi kita terbuka. Bagaimana kita bisa bekerjasama untuk menghasilkan koalisi winning team atau dream team yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres ke depannya," ujar Wakil Ketua Komisi VII DPR itu.

Diketahui, PAN mengusulkan sembilan nama bakal calon presiden (bacapres) untuk Pilpres 2024. Kesembilan nama tersebut dibagi ke dalam beberapa klaster yang diumumkan dalam rapat kerja nasional (Rakernas).

Klaster pertama adalah Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). PAN mengusulkan tiga ketua umum dalam koalisi tersebut, yakni Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa.

Nama selanjutnya adalah dari klaster partai politik. Klaster ini hanya mengusulkan satu nama, yakni Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang juga Ketua DPR Puan Maharani.

Terakhir adalah klaster kepala daerah. PAN mengusulkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement