Selasa 30 Aug 2022 20:36 WIB

UMM Kini Miliki CoE Khusus Ikan Koi

Program ini dinilai dapat mendorong generasi muda menjadi wirausaha yang mumpuni

Rep: wilda fizriyani/ Red: Hiru Muhammad
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah meluncurkan Center of Excellence (CoE) ikan koi. Keberadaan program ini dinilai dapat mendorong generasi muda menjadi wirausaha dengan kemampuan mumpuni.
Foto: istimewa
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah meluncurkan Center of Excellence (CoE) ikan koi. Keberadaan program ini dinilai dapat mendorong generasi muda menjadi wirausaha dengan kemampuan mumpuni.

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG--Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) telah meluncurkan Center of Excellence (CoE) ikan koi. Keberadaan program ini dinilai dapat mendorong generasi muda menjadi wirausaha dengan kemampuan mumpuni. 

"Dengan begitu, lapangan pekerjaan semakin banyak dan mampu mengentaskan kemiskinan," ucap Direktur Produksi dan Usaha Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Arik Wibowo dalam pesan resminya, Senin (29/8/2022).

Baca Juga

Menurut Arik, budidaya ikan hias belakangan ini semakin meningkat. Sebab itu, keberadaan CoE Koi UMM, diharapkan muncul pengusaha muda yang fokus di bidang tersebut. Dengan demikian, nantinya bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. 

Untuk diketahui, produksi ikan pada 2021 mengalami peningkatan dibandingkan 2020 dengan jumlah 1,6 miliar ekor berbanding 1,4 miliar ekor ikan. Berkat peningkatan ini, pemerintah menargetkan agar Indonesia mampu mendapatkan predikat sebagai penghasil ikan hias nomor satu di dunia. Hal ini berarti diharapkan bisa mengalahkan Singapura, Cina, bahkan Jepang.

Arik juga memberikan apresiasi yang besar bagi UMM karena menyediakan sekolah profesional yang fokus pada ikan hias koi. Ia berharap CoE ini bisa memberikan kemampuan baru bagi peserta sehingga mampu memberikan edukasi dan pekerjaan di kemudian hari.

Dosen Prodi Akuakultur UMM, Riza Rahman Hakim mengklaim, CoE Koi UMM menjadi satu-satunya sekolah profesional Koi yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Ada tiga program utama di dalamnya yakni kelas-kelas yang materinya langsung diberikan oleh ahli dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Di kelas tersebut, peserta akan mendapatkan materi yang berbeda ketimbang yang ada di kelas.

Kemudian ada juga program praktik kerja profesional dan praktik bisnis koi. Program tersebut akan memberikan mahasiswa pengalaman nyata mengelola koi dari hulu sampai hilir. Dengan demikian, mereka bisa tahu dan paham apapun mengenai ikan koi.  "Mereka bisa tahu apa yang harus dilakukan untuk membuat ikan-ikannya sehat, terhindar penyakit, hingga bagaimana proses bisnis koi akan terus berjalan,” ucapnya.

Sampai saat ini, CoE Koi prodi akuakultur UMM sudah menggaet beberapa DUDI seperti CV Indo Koi Malang, Astro Koi Blitar dan Asosiasi Pecinta Koi Indonesia (APKI). Selanjutnya, akan ada banyak mitra yang turut bergabung dan berkontribusi dalam program CoE tersebut.

Menurut Riza, akan ada berbagai prospek kerja yang bisa dimasuki oleh lulusan sekolah profesional CoE Koi. Hal ini berarti tidak hanya terbatas menjadi seorang peternak koi, tetapi juga pebisnis dan peneliti. "Hingga nantinya bisa memberikan terobosan atau inovasi baru dalam dunia ikan koi,” kata Riza.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement