Selasa 30 Aug 2022 19:41 WIB

Jelang ASO, Pemerintah Percepat Distribusi Set Top Box

Ada 6,7 juta rumah tangga miskin, yang akan diberikan perangkat set top box gratis.

Karyawan mengemas set top box (STB) INTI DVBT2 di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), Kota Bandung, Jumat (10/6/2022). ilustrasi
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Karyawan mengemas set top box (STB) INTI DVBT2 di PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), Kota Bandung, Jumat (10/6/2022). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya mempercepat pembagian set top box supaya masyarakat bisa beralih menonton siaran televisi terestrial digital. "Kami evaluasi, kami ingin mempercepat pembagian set top box supaya bisa segera selesai," kata Direktur Penyiaran, Direktorat Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika, Kementerian Kominfo, Geryantika Kurnia, dalam webinar Sosialisasi ASO dan Seremoni Penyerahan STB Bantuan Kominfo bersama Komisi I DPR di Blitar, Selasa (30/8/2022).

Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, Kementerian Sosial, ada 6,7 juta rumah tangga miskin, yang akan diberikan subsidi berupa perangkat set top box gratis. Dari jumlah tersebut, penyelenggara multipleksing berkomitmen menyediakan 4,2 juta unit set top box dan pemerintah 2,5 juta unit.

Baca Juga

Dari 1 juta unit set top box eksisting yang disediakan pemerintah, yang sudah didistribusikan sekitar 151.000 unit. Kementerian Kominfo juga mengajak lembaga penyiaran penyelenggara multipleksing untuk mempercepat distribusi set top box supaya migrasi ke siaran televisi digital berjalan lancar.

Data terkini Kementerian Kominfo, dari 112 wilayah siaran yang akan menjalankan analog switch off (ASO), distribusi set top box sudah dilakukan di 40 wilayah. Khusus untuk wilayah siaran Jakarta (mencakup wilayah administrasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi), distribusi set top box ditargetkan melebihi 60 persen pada awal September.

Kementerian Kominfo menyatakan distribusi set top box subsidi dari pemerintah di wilayah siaran Jakarta sudah 27 persen atau sekitar 470.000 unit. Sementara itu, lembaga penyiaran swasta baru menyebarkan set top box sebanyak 2 persen untuk wilayah siaran Jakarta.

"Jabodetabek mudah-mudahan berikutnya multiple ASO," kata Geryantika.

Kementerian berdasarkan evaluasi ASO tahap I yang berlangsung April, mengganti skema migrasi ke siaran terestrial digital menjadi ASO tahapan berganda atau multiple ASO. Pada skema yang baru, penghentian siaran analog dinilai dari kesiapan infrastruktur multipleksing di wilayah siaran, ketersediaan siaran analog yang akan dialihkan ke digital dan kesiapan set top box.

Kementerian menargetkan kota-kota besar yang masuk daftar rating lembaga Nielsen bisa bersiaran digital pada akhir September.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement