Selasa 30 Aug 2022 19:06 WIB

Menko Airlangga: Indonesia dapat Memperkuat Ekonomi Lewat Penerbitan Social Bond

Social bond merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan jangka panjang.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah terus berupaya memperkuat perekonomian nasional, salah satunya yakni dengan mendukung penerbitan social bond.
Foto: Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah terus berupaya memperkuat perekonomian nasional, salah satunya yakni dengan mendukung penerbitan social bond.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya memperkuat perekonomian nasional, salah satunya dengan mendukung penerbitan social bond. Sebagai salah satu jenis obligasi, social bond berperan penting dalam pembangunan perekonomian nasional dan merupakan salah satu alternatif sumber pembiayaan jangka panjang.

Dalam kegiatan Ceremony Perjanjian Kerjasama Pembiayaan Social Bond PT Bank Bukopin Tbk dengan International Finance Corporation (IFC), Selasa (30/8/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto secara virtual menyampaikan, pemerintah menyambut baik kerja sama penerbitan social bond perdana yang diterbitkan pihak swasta. “Indonesia dapat mengembangkan banyak hal dengan penerbitan social bond,” ujar dia.

Baca Juga

Indonesia juga dapat belajar kepada IFC yang telah menerbitkan social bond sejak 2017 di berbagai negara dengan total 194 proyek. Baik di perbankan, pemberdayaan perempuan, dan bisnis inklusif di pasar negara berkembang yang membidik komunitas berpenghasilan rendah dengan keterbatasan akses kepada sektor keuangan.

“Semoga preseden yang baik tersebut dapat juga diimplementasikan di Indonesia terutama untuk upaya perbaikan ekonomi,” ujarnya.

Airlangga mengatakan, Bank Bukopin dapat menyalurkan dana dari social bond yang terkumpul untuk program yang berfokus pada penanganan dampak sosial-ekonomi akibat Covid-19. 

Hal tersebut seiring semakin bervariasinya pembiayaan pada proyek-proyek ketahanan pangan, penyediaan hunian terjangkau, pemerataan akses pendidikan dan kesehatan, serta proyek infrastruktur dasar, seperti air bersih, saluran pembuangan, sanitasi, transportasi, hingga energi yang terjangkau. “Pemerintah mengapresiasi Bank Bukopin selaku inisiator dalam program ini serta dukungan IFC yang turut bergabung sebagai investor," jelas dia.

Semua hal tersebut, tentunya diharapkan dapat mempercepat pemulihan perekonomian yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan dengan misi untuk pengentasan kemiskinan. Juga mengurangi ketidaksetaraan serta mengatasi perubahan iklim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement