Selasa 30 Aug 2022 06:41 WIB

Kota Bandung Gagal Capai Target 50 Persen Vaksinasi Booster, Ini Alasannya

Target Capaian vaksinasi tak tercapai karena terbatasnya stok vaksin di Kota Bandung.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Andi Nur Aminah
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi dosis keempat (booster kedua).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyiapkan vaksin Covid-19 saat pelaksanaan vaksinasi dosis keempat (booster kedua).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Vaksinasi dosis ketiga alias booster yang ditargetkan mencapai minimal 50 persen di akhir Agustus ini nyatanya meleset. Saat ini Kota Bandung baru mencapai 47,33 persen. Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, melencengnya capaian vaksinasi ini disebabkan terbatasnya stok vaksin di Kota Bandung. 

“Karena stok vaksin terbatas ya, kemarin juga ada kekurangan vaksin. Kita sekarang masih 47,33 persen, padahal target minimal 50 persen di akhir Agustus,” kata Yana saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin (29/8/2022). “Kan tergantung stok vaksinnya juga, masak mau disuntik vaksin lain,” tegasnya.

Baca Juga

Keterbatasan pasokan vaksin ini, kata dia, bukan hanya untuk program vaksinasi dosis ketiga saja, namun juga dosis keempat (booster kedua, Red) yang saat ini tengah gencar diberikan untuk tenaga kesehatan (nakes). Jenis vaksin yang saat ini masih kosong, sambung Yana, adalah vaksin Covid-19 jenis Moderna. 

Namun Yana memastikan, Pemerintah Kota Bandung telah mengajukan penambahan stok vaksin sejak sepekan lalu. Namun hingga kini belum ada informasi lanjutan kapan stok vaksin tambahan tersebut akan dikirimkan.  

“Jadi kekurangan itu bukan hanya stok vaksin booster pertama tapi kedua juga. Sudah ngajuin sih, tapi sampai hari ini belum ada informasi lagi. Kalau tidak salah sudah seminggu kita ajukan ke pusat. Kita ajukan 5.000 vial. Itu untuk booster satu dan dua, itu campuran, bukan hanya Moderna, tapi Pfizer, Sinovac, dan lainnya,” jelas Yana. 

Meski tidak memiliki stok yang mencukupi, namun Yana menegaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi terus dilakukan, dengan mengandalkan stok vaksin yang ada. “(Vaksinasi) Ada, cuma ditujukan untuk yang bukan Moderna. Karena (Moderna) masih kosong, tapi vaksinasi masih terus berlangsung,” tegasnya. 

Adapun kosongnya stok vaksin di Kota Bandung, khususnya jenis Moderna, menurut Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian telah berlangsung sejak awal Agustus lalu. Kecilnya persentase pencapaian vaksinasi booster kedua, yang saat ini (29/8/2022) baru mencapai 13,10 persen, disebabkan terbatasnya dosis yang diberikan Pemerintah Pusat. 

“Saat ini stoknya untuk booster kedua nakes sudah habis, kita masih menunggu kiriman lagi dari pusat,” kata Anhar saat ditemui sesuai melakukan monitoring pelaksanaan BIAN di Kebongedang, Kota Bandung, Kamis (11/8/2022) lalu.

Sementara itu, sebelumnya Ketua Satuan Tugas (Satgas) Harian Covid-19 Kota Bandung Asep Gufron mengatakan cukup optimistis untuk mencapai target vaksinasi booster minimal 50 persen akhir bulan ini. “Saya optimis akan tercapai, karena kita terus gencar melaksanakan vaksinasi massal,” ujar Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement