Senin 29 Aug 2022 22:06 WIB

Polisi Sempat Amankan Empat Massa HMI Peserta Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM

Menurut polisi, sempat terjadi gesekan saat demonstrasi yang dilakukan massa HMI.

Sejumlah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Mereka menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, mencabut kenaikan tarif dasar listrik (TDL), dan mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor migas yang merugikan rakyat.
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Sejumlah aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8/2022). Mereka menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, mencabut kenaikan tarif dasar listrik (TDL), dan mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor migas yang merugikan rakyat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian sempat mengamankan sejumlah demonstran dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di depan Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat. Empat mahasiswa yang sempat diamankan.

"Kita hanya memisahkan mereka supaya tidak melakukan tindakan yang membuat teman-temannya terprovokasi," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Komarudindi Jakarta, Senin (29/8/2022).

Baca Juga

Komarudin menyebutkan, sempat terjadi gesekan saat berlangsung demonstrasi yang dilakukan massa HMI. Polisi sempat mengamankan empat orang agar tidak melakukan hal-hal yang mengganggu aktivitas masyarakat. Empat orang tersebut sudah tidak diamankan setelah demonstran kembali terkendali.

Dia menyebutkan, tidak ada massa yang terluka dalam demonstrasi lantaran pihak Kepolisian mampu mengendalikan kondisi sehingga massa cepat ditertibkan. Komarudin bersyukur pihaknya bisa mengendalikan massa yang sudah menyampaikan pendapat di muka umum meski sempat terjadi ketegangan.

"Sempat terhenti sebentar karena massa yang mundur ke jalan, tapi sudah kembali normal," tuturnya.

Massa HMI meninggalkan Kompleks Gedung DPR/MPR/DPD RI, Senayan, Jakarta Pusat, pukul 17.25 WIB usai melakukan unjuk rasa di lokasi tersebut. Berakhirnya aksi ditandai dengan mobil komando yang dinaiki para orator mundur meninggalkan lokasi diikuti para demonstran.

Sejumlah anggota HMI sempat menutup ruas jalan saat berunjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat pada Senin sore. Massa dari HMI tersebut satu per satu berdatangan dengan membawa sejumlah bendera berwarna hijau dan para orator menaiki mobil komando beserta pengeras suara.

Beberapa dari mereka sempat menaiki pagar Gedung DPR/MPR RI untuk memasang poster demonstrasi yang berisikan tuntutan dari demonstran. Pukul 16.18 WIB, pengunjuk rasa juga sempat membakar sebuah ban mobil di depan Gedung DPR sehingga menimbulkan kepulan asap di kawasan tersebut.

Lebih lanjut, pengunjuk rasa mulai menutup Jalan Gatot Subroto pada pukul 17.08 WIB hingga sempat menimbulkan keramaian dan terjadi kemacetan lalu lintas. Tak lama kemudian, aparat kepolisian mengamankan situasi dan kembali memasang kerucut lalu lintas dengan rapi di depan Gedung DPR/MPR RI sehingga keadaan kembali kondusif.

Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama mengatakan, pihaknya menyampaikan sejumlah tuntutan saat unjuk rasa tersebut.

"Menolak rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM bersubsidi karena akan mengorbankan kondisi ekonomi rakyat, meminta pemerintah untuk mencabut kebijakan kenaikan tarif dasar listrik, dan mendesak pemerintah untuk memberantas mafia di sektor minyak, gas (migas), dan pertambangan dengan melakukan penegakan hukum," kata Raihan.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement