Selasa 30 Aug 2022 01:23 WIB

Pemkot Bogor Diminta Hidupkan Kembali Balai Karantina Tanaman Hias

Pemkot Bogor diminta untuk kembali menghidupkan balai karantina tanaman hias.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Penjual melayani pembeli di salah satu stan pusat penjualan tanaman hias di Kota Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor diminta untuk kembali menghidupkan balai karantina tanaman hias.
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Penjual melayani pembeli di salah satu stan pusat penjualan tanaman hias di Kota Bogor, Jawa Barat. Pemkot Bogor diminta untuk kembali menghidupkan balai karantina tanaman hias.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Bogor Flora Festival (BFF) Pride of Buitenzorg digelar di Kota Bogor mulai 26 Agustus hingga 4 September 2022. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan ada permintaan dari komunitas tanaman hias untuk menghidupkan kembali balai karantina.

“Tanaman hias itu ibarat hubungan suami istri, makin dirawat makin cantik, makin dicuekin makin jelek. Jadi makin kita merawat, makin kita telaten, makin fokus, semakin terjadi kolaborasi, makin cantik, makin indah dan makin langgeng, begitu kira-kira,” ujar Bima Arya dalam keterangannya, Senin (29/8/2022).

Baca Juga

Hal ini kata dia, yang menjadi tantangan di Kota Bogor. Pasalnya, Kota Bogor bukan Kabupaten Bogor yang mempunyai lahan luas dimana industri pertaniannya berkembang.

Namun, berbeda jika itu urban farming atau tanaman hias. Menurutnya sangat cocok di Kota Bogor dengan lahan terbatas. "Di sini ada penelitiannya, ada komunitasnya, ada petaninya. Tinggal sekarang kami di briefing apa saja yang bisa dibantu Pemerintah Kota Bogor," katanya.

Ia menyebut, baru ada permintaan dari komunitas tanaman hias yakni menghidupkan kembali balai karantina. Balai karantina ini bertujuan agar bisa lebih mudah mengatur berbagai hal sehingga terjadi peningkatan ekspor.

Dia kembali menegaskan, jika ada yang memang harus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor agar bisa kembali menggairahkan dan mengembangkan potensi tanaman hias semakin berkembang bisa langsung disampaikan.

"Kalau urusan event mudah, tinggal sekarang kebijakan yang dibutuhkan apa, di masa injury time saya sebagai wali kota yang tinggal menghitung bulan saya ingin ada yang bisa saya lakukan agar teman-teman komunitas tanaman hias bisa lebih maju," terangnya.

Di tempat yang sama, Ketua Panitia Bogor Flora Festival, Djojohadi Haristiono Eko Putro mengatakan, meski BFF baru pertama kali digelar, antusias komunitas dan pecinta tanaman hias sudah cukup bagus terlihat dengan hadirnya 350 peserta kontes.

"BFF ini akan jadi calendar of event nya Kota Bogor yang digelar setiap tahun. Harapan saya bisa menjadi semangat untuk semakin mencintai dan merawat tanaman hias sekaligus menambah perekonomian juga jadi objek wisata baru Kota Bogor," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement