Senin 29 Aug 2022 22:00 WIB

BTN Rights Issue Rp 4,13 Triliun

Dana hasil right issue untuk menguatkan modal dan penyaluran KPR

Bank Tabungan Negara (BTN)--ilustrasi. BTN akan melakukan penerbitan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue sebesar Rp4,13 triliun untuk menguatkan modal Car-Tier-1 dan meningkatkan penyediaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) .
Foto: ANTARA/Abdul Haris
Bank Tabungan Negara (BTN)--ilustrasi. BTN akan melakukan penerbitan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau right issue sebesar Rp4,13 triliun untuk menguatkan modal Car-Tier-1 dan meningkatkan penyediaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk akan melakukan penerbitan saham baru melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp 4,13 triliun untuk menguatkan modal Car-Tier-1 dan meningkatkan penyediaan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) .

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Kerja Menteri Keuangan dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin (29/8/2022), mengatakan, pemerintah menyertakan Rp 2,48 triliun dari Penyertaan Modal Negara (PMN) dalam rights issue ini, dan Rp 1,65 triliun sisanya dapat dihimpun dari publik.

Baca Juga

Ia menjelaskan, komposisi kepemilikan saham setelah rights issue yang akan dilakukan November tahun ini, dari pemerintah 60 persen dan publik 40 persen atau tetap sama seperti kepemilikan saat ini.

"Untuk BTN, pemerintah memiliki share 60 persen, sementara publik memegang 40 persen juga dilakukan right issue. PMN yang akan kita masukan sebesar Rp2,48 triliun, dimana diharapkan publik akan ikut sharing mengambil sebesar Rp 1,65 triliun," ujar Sri Mulyani.

Dalam kesempatan sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Rionald Silaban mengatakan modal dari PMN akan digunakan untuk memperkuat Car-Tier-1, dan diharapkan mencapai 15,4 persen pada 2025 sehingga bisa meningkatkan kontribusi terhadap perekonomian nasional.

Ia menyebut Car-Tier-1 BTN pada triwulan-II tahun ini hanya sebesar 12,6 persen, sedangkan bank lain diatas 20 persen. Ditambah, BTN dalam memenuhi kebutuhan modalnya dari utang dengan biaya tinggi, sehingga Car-Tier-2 mencapai 4 persen, sedangkan bank lain dibawah 2 persen.

"Penguatan permodalan Car-Tier-1 dapat meningkatkan kapasitas penyediaan perumahan BTN dan menurunkan cost of fund dari pendanaan Car-Tier-2," ujar Rio.

Selain itu, rights issue ini juga akan digunakan untuk menyalurkan KPR dengan target 1,32 juta unit rumah sepanjang 2022 hingga 2025 sehingga mendukung pencapaian target prioritas nasional di bidang perumahan.

"Penyediaan fasilitas KPR dapat meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan pada pekerja di sektor perumahan," ujar Rio.

Selama ini, tanpa rights issue, Rio mengatakan Car-Tier-1 BTN berada pada level 14 persen atau lebih kecil dibandingkan minimumregulasi sebesar 15,4 persen, serta hanya mampu menyalurkan 807 ribu rumah dalam lima tahun.

Pada periode 2018 hingga 2022, BTN mampu memberikan kontribusi bagi penerimaan negara senilai Rp 3,1 triliun dari dividen sebesar Rp 492 miliar dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan sebesar Rp 2,7 triliun.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement