Senin 29 Aug 2022 16:07 WIB

Kemenpora Sampaikan Pesan Perdamaian di Kazan Global Youth Summit

Ni'am menyampaikan peran kepemudaan dalam membangun kerja sama untuk perdamaian.

Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni
Foto: dokpri
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni

REPUBLIKA.CO.ID, KAZAN -- Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora RI Asrorun Ni'am Sholeh, mewakili Menpora menghadiri 1st Kazan Global Youth Summit 2022 di Kota Kazan, Republik Tatarstan, Rusia, 27-30 Agustus 2022. Dalam acara pembukaan Summit Ahad (28/8/2022), Niam memperoleh kesempatan untuk menyampaikan pidato di acara plenary session, bersama dengan Menteri Pemuda Kamerun Foutsou Monouna, Spesial Asisten Perdana Menteri Pakistan Urusan Kepemudaan Shaza Fatima Khawaja dan Presiden ICWY Taha Ayhan. 

Dalam kesempatan tersebut, Ni'am menyampaikan tentang peran kepemudaan dalam membangun harmoni dan kerja sama untuk perdamaian dunia. Niam juga mengapresiasi pertemuan ini sebagai upaya meningkatkan kerjasama saling menguatkan antar negara Islam. 

"Kazan Global Youth Summit merupakan acara penting untuk menunjukkan peran dunia Islam, khususnya peran strategis pemuda di dunia Islam dalam menyampaikan pesan perdamaian dan harmoni, di tengah situasi konflik di beberapa belahan dunia; mulai konflik berdasarkan etnis, agama, budaya, sosial, ekonomi, identitas politik, hingga konflik  antar peradaban," ungkap akademisi UIN Jakarta ini. 

Lebih lanjut Niam menjelaskan komitmen Islam tentang perdamaian, di tengah realitas konflik di beberapa negara Islam. "Islam pada dasarnya adalah agama damai, karena Islam dari akar kata salam yang artinya damai. Inti dari Islam kita adalah perdamaian. Hal ini sejalan dengan hadis nabi seorang Muslim adalah yang memberi rasa aman dan damai bagi orang lain dengan lisan dan perbuatannya. Untuk itu perlu ada revitalisasi komitmen damai dan menjadi kesadaran kolektif kita, terutama anak muda," papar Ni’am yang juga Katib Syuriyah PBNU. 

 

Lebih lanjut Niam yang juga akademisi UIN Jakarta ini menjelaskan bahwa tahun ini Indonesia menjadi Presidensi G20, yang di dalamnya ada anggota OIC yaitu: Indonesia, Arab Saudi dan Turki.  "Di dalam G20 ada salah satu engagement group yang khusus membahas kepemudaaan yaitu Youth20. Dalam kesempatan ini  saya mengajak salah satu Co-chair Y20 Indonesia ke sini, Budi Sugandi sebagai bagian dari representative pemuda. Mereka telah melakukan Summit pada bulan Juli. Ada empat isu prioritas, Youth Employment, Digital Transformation, Sustainable and Livable Planet, and Diversity and Inclusion. Harapannya rekomendasi Y20 menjadi solusi konkret bagi permasalahan yang dihadapi para pemuda di seluruh dunia," jelasnya. 

Selain itu, Ni’am juga mengulas isu terkait keberagaman dan contoh baik dari penerapan “Bhinneka Tunggal Ika” di Indonesia, pentingnya meningkatkan kerjasama antar pemuda di negara-negara OKI, dan membangun jembatan komunikasi, pemahaman, rasa hormat, dan kolaborasi yang saling mendukung dan memperkuat guna mewujudkan tatanan dunia yang lebih damai dan berkeadilan. 

Turut dalam kegiatan tersebut Co-chair Y20 Indonesia 2022 Budi Sugand dan Plt. Asisten Deputi Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Kemenpora Mustadin.  Kegiatan ini merupakan kegiatan kepemudaan akbar yang mengiringi terpilihnya Kazan sebagai OIC Youth Capital 2022, diikuti oleh 46 negara yang merupakan utusan dari unsur kementerian yang menangani kepemudaan dan unsur pemuda. 

Hadir dalam pembukaan tersebut Wakil Perdana Menteri Tatarstan Leyla Fazleyeva, Menteri Urusan Pemuda Republik Tatarstan Timur Suleymanov, Presiden ICYF Taha Ayhan, Wakil Presiden OIC Youth Hazimeh Mohammad, Duta Perdamaian  ICESCO Youth Faiza Fahmida, Presiden World Ethnosport Confederation Bilal Erdogan yang juga Putra Presiden Turki Erdogan,  dan beberapa Menteri Pemuda yang mewakili negaranya, di antaranya Aljazair, Iran, Kamerun, Uni Emirat Arab, Pakistan, Iraq, Turki, Banglades, Mozambik, Kyrgistan, dan Lebanon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement