Senin 29 Aug 2022 11:19 WIB

Tuduh Pakistan Beri Akses Drone AS, Taliban: Jangan Melawan Kami

Pakistan membantah operasi penerbangan drone AS ke Afganistan.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Taliban menuduh Pakistan mengizinkan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) menggunakan wilayah udaranya untuk mengakses Afghanistan.
Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi
Taliban menuduh Pakistan mengizinkan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) menggunakan wilayah udaranya untuk mengakses Afghanistan.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL - Taliban menuduh Pakistan mengizinkan pesawat tak berawak Amerika Serikat (AS) menggunakan wilayah udaranya untuk mengakses Afghanistan. Namun Pakistan membantah operasi penerbangan tersebut.

Pihak berwenang Pakistan sebelumnya juga membantah terlibat atau mengetahui lebih lanjut tentang serangan pesawat tak berawak yang menurut AS dilakukan di Kabul yang menewaskan pemimpin Al Qaeda Ayman al-Zawahiri pada Juli. Penjabat Menteri Pertahanan Afghanistan Mullah Mohammad Yaqoob mengatakan bahwa pesawat tak berawak Amerika telah memasuki Afghanistan melalui Pakistan.

"Menurut informasi kami drone masuk melalui Pakistan ke Afghanistan, mereka menggunakan wilayah udara Pakistan, kami meminta Pakistan, jangan gunakan wilayah udara Anda untuk melawan kami," katanya.

Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto-Zardari mengatakan pihaknya telah melakukan pemeriksaan setelah serangan udara. Ia mendapatkan informasi bahwa wilayah udara Pakistan tidak digunakan. Dia mengatakan dia akan memeriksa kembali setelah tuduhan baru terkait hal serupa, namun ia mengharapkan hasilnya sama.

"Saya benar-benar tidak percaya bahwa ini adalah saat saya ingin berdebat dengan siapa pun atau menuduh, terus terang, saya fokus pada upaya bantuan banjir," kata Bhutto-Zardari mengacu pada banjir mematikan di Pakistan yang telah menyebabkan jutaan orang kehilangan tempat tinggal.

"Rezim Afghanistan telah berjanji tidak hanya kepada rakyatnya sendiri, tetapi kepada masyarakat internasional, bahwa mereka tidak akan membiarkan tanah mereka digunakan untuk teroris," katanya.

Kementerian luar negeri Pakistan merilis sebuah pernyataan yang mengatakan pihaknya mencatat komentar Yaqoob dengan keprihatinan yang mendalam. "Dengan tidak adanya bukti, seperti yang diakui oleh Menteri Afghanistan sendiri, tuduhan dugaan seperti itu sangat disesalkan dan bertentangan dengan norma-norma perilaku diplomatik yang bertanggung jawab," kata pernyataan itu.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Taliban melanggar perjanjian 2020 tentang penarikan pasukan pimpinan AS dari Afghanistan dengan menampung dan melindungi Zawahiri. Taliban mengatakan tengah menyelidiki serangan udara Juli dan bahwa mereka belum menemukan jasad pemimpin Al Qaeda itu.

Komentar Yaqoob dapat memperburuk ketegangan antara Afghanistan dan tetangganya pada saat Taliban Afghanistan menengahi pembicaraan antara Pakistan dan kelompok militan Taliban Pakistan. Afghanistan juga sangat bergantung pada perdagangan dengan Pakistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement