Senin 29 Aug 2022 10:37 WIB

Paus Fransiskus Desak Bantuan Internasional untuk Pakistan

Paus Fransiskus meminta masyarakat internasional untuk membantu Pakistan

Rep: Alkhaledi kurnialam/ Red: Esthi Maharani
 Seorang pria melihat rumahnya yang dilanda banjir di Jaffarabad, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan, Kamis, 25 Agustus 2022.
Foto: AP/Zahid Hussain
Seorang pria melihat rumahnya yang dilanda banjir di Jaffarabad, sebuah distrik di provinsi Baluchistan barat daya Pakistan, Kamis, 25 Agustus 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Paus Fransiskus meminta masyarakat internasional untuk membantu Pakistan yang sedang dilanda banjir, Ahad (28/8/2022). Bencana banjir di Pakistan telah menewaskan lebih dari 1.000 orang menurut Otoritas Manajemen Bencana Nasional (NDMA).

Paus menyerukan solidaritas internasional yang cepat dan murah hati dan mengatakan dia berdoa untuk para korban. Komentarnya muncul saat ia mengunjungi kota L'Aquila di Italia tengah, yang dilanda gempa bumi yang menewaskan lebih dari 300 orang pada 2009.

Baca Juga

Dilansir dari Al Arabiya, Ahad (28/8/2022), Paus berusia 85 tahun itu kemudian memuji "ketahanan" dan "martabat" orang-orang L'Aquila. Paus Fransiskus, yang menggunakan kursi roda selama kunjungan itu, dijadwalkan kembali ke Vatikan sore harinya. Dia akan memimpin pertemuan dengan para kardinal dari seluruh dunia pada hari Senin dan Selasa, di mana mereka akan membahas masa depan Gereja Katolik.

Menteri Perubahan Iklim Pakistan Sherry Rehman mengatakan hujan monsun dan banjir telah mempengaruhi lebih dari 30 juta orang selama beberapa pekan terakhir. Dia menyebut situasi itu sebagai bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh iklim yang memiliki porsi luar biasa.

"Sebanyak 33 juta telah terpengaruh, dengan cara yang berbeda; angka tunawisma terakhir sedang dinilai," kata Rehman.

Pakistan telah mendesak masyarakat internasional untuk membantu upaya bantuan karena sedang berjuang untuk mengatasi dampak setelah hujan lebat. Hujan itu telah memicu banjir besar sejak bulan lalu dan mengakibatkan korban jiwa yang besar.

Rehman menyatakan provinsi Selatan Sindh menjadi wilayah yang paling parah terkena dampaknya dalam beberapa hari terakhir. Area ini telah meminta satu juta tenda untuk orang-orang yang terkena dampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement