Ahad 28 Aug 2022 15:01 WIB

Australia Barat Tawarkan Wisata Alam untuk Sambut Wisatawan Internasional Pascapandemi

Kini, Australia Barat siap dan menyambut kembali wisatawan asing yang telah divaksin.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Muhammad Fakhruddin
Ningaloo Reef, salah satu lokasi wisata alternatif di pesisir barat laut Australia barat.
Foto: EPA
Ningaloo Reef, salah satu lokasi wisata alternatif di pesisir barat laut Australia barat.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA — Negara bagian Australia Barat memiliki ragam wisata alam terbuka yang unik dan eksotik. Australia Barat menawarkan destinasi alam yang masih liar dan belum terjamah, seperti garis pantai sejauh 20 ribu km hingga gurun pasir menawan di kawasan Coral Coast.

Kini, Australia Barat siap dan menyambut kembali wisatawan asing yang telah divaksinasi secara lengkap, termasuk dari Indonesia. Country Manager, Tourism Western Australia untuk Indonesia, Fransiska Pangat menjelaskan perusahaan sangat antusias menyambut kembali para wisatawan berkunjung ke Australia Barat. Berdasarkan data hingga Maret 2022, Fransiska mengatakan setidaknya terdapat 1.000 kunjungan wisatawan dari Indonesia. Angka itu mendudukan Indonesia pada posisi ke-12 dalam daftar kunjungan wisatawan internasional ke negara bagian itu.

Baca Juga

Sejak dibukanya kembali perbatasan internasional, Fransiska mengatakan Australia Barat telah menyambut 34 ribu wisatawan internasional, atau mengalami kenaikan lebih dari 400 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Australia Barat menawarkan beragam petualangan alam terbuka dan pengalaman menarik lainnya, mulai dari perjalanan penuh petualangan saat mendaki Matagarup Bridge, menikmati anggur lokal bercita rasa tinggi dari perkebunan anggur setempat, bir lokal langsung dari tempat produksi dan penyulingan minuman, serta pengalaman mengecap cuka apel, serta proses penyulingan di Swan Valley. Wisatawan akan terpesona ketika menyaksikan keindahan matahari terbit dari atas balon udara di Avon Valley yang unik.

Kemudian, manfaatkan feri untuk bertamasya ke Rottnest Island menikmati keindahan kota berseni dari tepi air. Lalu, piknik di pantai dan/atau kota Fremantle yang berdekatan. Wisatawan juga dapat menaiki kapal feri cepat yacht katamaran yang mewah sambil menikmati indahnya pulau Abrolhos, hingga mempelajari sejarah suku asli yang berada di Australia Barat, yang telah berusia lebih dari 40 ribu tahun.

Fransiska mengatakan semua ini adalah bentuk kisah petualangan sempurna dan memukau dari Australia Barat. “Pandemi pun tidak menghalangi Australia Barat untuk terus berkembang dan mengeksplorasi destinasi-destinasi dan ragam pengalaman baru yang bisa dinikmati oleh para wisatawan,” kata Fransiska dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Ahad (28/8).

Mengusung kampanye Adventure Awaits, Fransiska mengatakan Australia Barat hendak menyuguhkan pengalaman beragam bagi para wisatawan, mulai dari wisata alam dan margasatwa, petualangan ringan sambil menikmati gemerlap gaya hidup perkotaan, pantai berkarang yang terjaga keasliannya, warisan budaya dari suku asli, hingga berbagai pengalaman menikmati kuliner lokal. Pengalaman baru seperti HALO at Optus Stadium dan Matagarup Bridge merupakan destinasi baru yang tersedia di Australia Barat.

Terdiri dari lima wilayah utama, negara bagian Australia Barat terdiri dari Perth dan sekitarnya, Barat Daya Australia, Barat Laut Australia, Coral Coast Australia, dan Golden Outback Australia. Sebagai destinasi empat musim berjarak terdekat dari negara Indonesia, Fransiska mengatakan Australia Barat cocok bagi para wisatawan Indonesia yang haus pengalaman berwisata alam dan aktivitas di alam terbuka. Dengan durasi penerbangan selama 4,5 jam dari Jakarta, kedekatannya dengan Indonesia memposisikan Australia Barat sebagai tujuan wisata saat long-weekend ataupun liburan singkat yang ideal.

Sejak dibuka kembali perbatasan Australia pada Maret 2022, Australia Barat memberlakukan penerapan aturan perjalanan yang menjadi syarat bagi semua wisatawan. Wisatawan yang sudah divaksinasi dengan lengkap dapat berkunjung ke sana. Regulasi pemakaian masker masih sangat dianjurkan terutama saat beraktivitas di dalam ruangan, di tempat keramaian, taksi, bis, transportasi publik lainnya, serta fasilitas-fasilitas umum seperti rumah sakit, fasilitas pelayanan kesehatan publik, juga pusat perawatan bagi usia lanjut. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement