Jumat 26 Aug 2022 14:18 WIB

Mahasiswa UGM Kembangkan Genting Panel Surya Berbasis IoT

Dengan IoT, proses perawatan dapat dilakukan secara otomatis dari gawai.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pengembang inovasi genting fotovoltaik pintar yang dinamai Smart Rooftop.
Foto: Dokumen
Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pengembang inovasi genting fotovoltaik pintar yang dinamai Smart Rooftop.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengembangkan inovasi genting fotovoltaik pintar yang dinamai Smart Rooftop. Genting itu dikembangkan dengan sel surya berbasis Internet of Things (IoT) dan dilapisi self-cleaning glass.

Smart Rooftop dirancang Nifwan Arbi Nugroho, Lathief Nurmahmudi Wijaya, Muhammad Rafif Taqiyuddin, dan Maulana Istar lewat pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Karsa Cipta (PKM-KC). Dilakukan di bawah bimbingan Ahmad Agus Setiawan.

Nifwan mengatakan, Smart Rooftop sama seperti genting umumnya dan dilengkapi sel surya yang bisa jadi sumber energi listrik. Kemudian, dilengkapi dengan self-cleaning glass agar kotoran yang menempel di permukaan mudah dibersihkan.

"Dengan adanya IoT, proses perawatan dapat dilakukan secara otomatis dari gawai dan performa Smart Rooftop serta keadaan lingkungan sekitar dapat teramati," kata Nifwan, Jumat (26/8/2022)

Ia mengungkapkan, pengembangan Smart Rooftop ini berawal dari potensi sumber energi terbarukan di Indonesia yang mereka pandang cukup besar yakni 400 ribu Megawatt. Yang mana, 50 persen dari potensi merupakan potensi energi surya.

Selain itu, ditambah dengan keresahan mereka akan minimnya pemanfaatan potensi energi surya di Indonesia yang hanya 0,05 persen dari potensi yang ada. Dari riset yang dilakukan, penggunaan tenaga surya di Indonesia masih sangat minim.

Jauh dari target maupun potensi yang dimiliki Indonesia. Karenanya, ia berharap, melalui pengembangan Smart Rooftop yang mereka lakukan bisa menjadi jawaban atas permasalahan tersebut. Artinya, mengoptimalkan potensi energi surya Indonesia.

Lathief menekankan, Smart Rooftop berbeda dari genting pada umumnya. Genting mereka menggunakan self-cleaning glass yang membuat pemeliharaan lebih mudah karena hanya dengan siraman air, kotoran di genting akan ikut terbawa.

Lalu, terintegrasi oleh IoT yang dilengkapi alat penyiram air yang terhubung dengan perangkat ponsel pintar pengguna. Sehingga, proses pemeliharaan dapat dilakukan secara otomatis melalui ponsel pintar saat tidak terjadi hujan. "Genting juga kita lengkapi dengan berbagai sensor," ujar Lathief.

Mulai dari sensor suhu, sensor hujan, sensor kelembaban, sensor cahaya Light Dependent Resistor atau LDR dan sensor daya. Ia menekankan, sensor-sensor itu akan membuat pengguna mengetahui kondisi Smart Rooftop dan lingkungan sekitar.

Meski begitu, Lathief menambahkan, Smart Rooftop akan terus dikembangkan dengan fitur-fitur yang lebih beragam. Selain itu, diharapkan Smart Rooftop dapat pula diproduksi secara massal, sehingga memberikan manfaat kepada masyarakat luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement