Kamis 25 Aug 2022 20:57 WIB

Literasi Digital bagi Mahasiswa Mendesak di Era Digital 5.0

Literasi digital upaya edukasi masyarakat pentingnya akses informasi

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi transformasi digital. Literasi digital upaya edukasi masyarakat pentingnya akses informasi
Foto: www.freepik.com
Ilustrasi transformasi digital. Literasi digital upaya edukasi masyarakat pentingnya akses informasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Literasi digital penting bagi semua kalangan masyarakat di era teknologi informasi saat ini, terutama bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. 

Paling tidak, ada tiga tingkat kemampuan literasi digital yang perlu diketahui, yakni kemampuan digital dasar, kemampuan digital menengah, dan kemampuan digital tingkat lanjut. 

Baca Juga

"Literasi digital bagi semua kalangan masyarakat penting tanpa terkecuali, utamanya bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menjadi daya manusia (SDM) yang unggul dalam menyambut era digital 5.0," ujar Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Bonifasius Wahyu Pudjianto, dalam siaran pers, Kamis (25/8/2022).

Dia menerangkan, dalam rangka menyiapkan SDM Indonesia yang unggul, pemerintah telah memiliki program untuk meningkatkan kemampuan literasi digital di ketiga tingkat digital di atas. Pemerintah melalui Kemenkominfo memiliki program kemampuan digital menengah dan kemampuan digital tingkat lanjut.

Dia menerangkan, Kemenkominfo berharap dapat berkontribusi sebesar 200 ribu talenta digital atau sepertiga dari target keseluruhan sebesar 600 rib dengan memberikan fasilitas pelatihan terkait coding, big data, machine learning, artificial intelligence, dan sebagainya. Kemenkominfo memberi pelatihan di tempat seperti Facebook, Google, Oracle, dan lain sebagainya.

“Pemerintah memberikan training selama tiga bulan dan selanjutnya harus melakukan ujian untuk sertifikasi. Selain itu untuk advanced ditujukan untuk kepala daerah/pimpinan lembaga dan perusahaan swasta untuk mengikuti pelatihan terkait digital di berbagai kampus seperti MIT, Cornell, Harvard, Imperial College, Shinwa, Oxford, dan lain-lain," kata dia.

Hal itu dia sampaikan dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) bagi mahasiswa baru 2022 UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) untuk melakukan literasi digital di segmen pendidikan tingkat perguruan tinggi. Pada kesempatan tersebut Bonifasius tidak lupa menjelaskan pentingnya etika di dunia digital.

"Terkait dengan etika, kita harus memahami dan cermat dalam memanfaatkan media sosial, perhatikan netiket atau internet etiquette. Etika di dunia nyata dan digital itu sama, jangan melakukan cyberbullying, pencemaran nama baik, dan menyebarkan hal yang tidak baik. Konsekuensi hukum di dunia nyata dan digital itu sama," kata dia.

Dia juga menyampaikan, selain melakukan literasi digital kepada masyarakat, pemerintah juga melakukan pembangunan infrastruktur digital agar terjadi pemerataan akses digital. Di antaranya dengan meluncurkan meluncurkan Satelit Republik Indonesia (SATRIA) pada 2023.

“Pemerintah akan meluncurkan satelit satria pada 2023 sehingga diharapkan saudara-saudara di luar pulau Jawa khususnya di bagian pelosok Timur dapat memanfaatkan internetnya dengan satelit satria,” jelas dia.

Kolaborasi antara Kemenkominfo dan UPNVY merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi dan diluncurkan oleh Kemenkominfo pada 20 Mei 2021.

Program itu dilaksanakan di seluruh provinsi se-Indonesia dengan target 50 juta orang memperoleh literasi tentang teknologi digital pada 2024.

Literasi digital di sektor pendidikan merupakan salah satu dari tiga sektor yang menjadi target program literasi digital, di mana dua sektor lainnya meliputi sektor masyarakat umum/komunitas dan sektor pemerintahan.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement