Kamis 25 Aug 2022 14:37 WIB

Nadiem Makarim: Manfaatkan Masa Kuliah untuk Mencoba dan Gagal

Tantangan universitas hari ini, banyak lulusan tidak siap pakai.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Ratna Puspita
Mendikbudristek Nadiem Makarim
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Mendikbudristek Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, ingin agar mahasiswa memanfaatkan masa kuliah untuk mencoba, gagal, dan kembali terus mencoba. Sebab, kata dia, masa depan masing-masing orang akan ditentukan dari apa yang dilakukan pada masa kini.

"Selalu ingat bahwa akan menjadi siapa pun kita di masa depan itu ditentukan oleh apa yang kita lakukan sekarang. Manfaatkan masa kuliah ini untuk mencoba, untuk gagal, dan untuk mencoba lagi. Untuk berjalan, jatuh, lalu bangun, dan berlari," ujar Nadiem dalam convocation Universitas Pelita Harapan (UPH) Festival 2022 di Kampus UPH, Karawaci, Tangerang, Kamis (25/8/2022).

Baca Juga

Dia mengatakan, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan pintu masuk untuk menentukan arah tersebut. Diia menyampaikan, ada sejumlah program belajar di luar kampus di MBKM, mulai dari magang, studi independen bersertifikat, melakukan proyek riset, mengajar di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), hingga ikut pertukaran mahasiswa di dalam dan luar negeri.

"Selain program belajar di luar kampus, kami juga mengundang para pakar untuk masuk ke kampus melalui program Praktisi Mengajar yang baru kami luncurkan tahun ini. Ahli-ahli ini akan datang ke kelas membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka yang tentunya akan menjadi inspirasi bagi mahasiswa," jelas Nadiem.

Dia merasa yakin, program-program MBKM akan membantu para mahasiswa untuk mengenal minat dan ketertarikan mereka masing-masing. Menurut Nadiem, hal itu penting untuk diketahui untuk membantu menentukan karir mereka di masa depan. 

"Bekerja sesuai dengan apa yang menjadi minat kita adalah satu kesempatan dalam hidup yang sangat berharga," kata dia.

Founder UPH, James Riady, mengatakan, program yang digagas Kemendikbudristek baik dan dinamis. Menurut dia, hal tersebut dapat membuat kampus berkembang dengan dinamis di masa saat ini dan masa yang akan datang. Apalagi, dia melihat tantangan saat ini, di mana banyak lulusan perguruan tinggi yang tidak siap pakai.

"Kita tahu tantangan universitas hari ini banyak lulusan itu tidak siap pakai. Rata-rata mereka sembilan bulan dulu harus dibekali di tempat kerja untuk siap di lapangan kerja. Jadi, pengajar pun harus bisa mengetahui kontekstual apa yang dibutuhkan pelajar agar bisa menjadi lulusan yang lebih siap," kata James.

UPH menggelar festival penerimaan mahasiswa baru (PMB) yang dimulai pada Kamis (25/8/2022). Ada lebih dari 4.000 peserta mahasiswa baru dari berbagai fakultas yang mengikuti UPH Festival yang dilaksanakan di Kampus UPH. James berpesan kepada mereka untuk menggunakan kesempatan baru kali ini untuk membentuk awal baru demi masa depan yang lebih baik lagi.

"Ini kesempatan buat mereka untuk awal yang baru, banyak mereka yang masuk kurang dibekali. Namun dengan memiliki hati dan pemikiran yang maju, saya katakan mereka-mereka bisa belajar lebih baik lagi," jelas dia.

Rektor UPH, Jonathan L Parapak, mengucapkan selamat datang kepada para mahasiswa barunya. Dia mengatakan, UPH tidak melakukan peloncoan, hal yang dapat membuat mahasiswa baru menjadi takut. Menurut Jonathan, yang pihaknya lakukan adalah menerima mereka dan membekali mereka dengan semangat untuk menjadi mahasiswa yang dapat belajar dengan menyenangkan dan berprestasi.

"Kalau kita mau belajar, itu yang tadi dikatakan merasakan kemerdekaan itu, untuk memicu kita belajar seluas-luasnya, sebaik-baiknya dengan kaidah yang kita anut, disiplin, dan lain-lain," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement