Rabu 24 Aug 2022 18:20 WIB

Rencana Bus Listrik Bandung Raya Masuki Tahap Workshop

Rencana pengadaan bus listrik untuk Bandung Raya masuki tahap workshop.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Bilal Ramadhan
(Dari kiri ke kanan) Komisaris Utama PT Jasa Sarana Antonius Harso W, Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W Setijono, dan Direktur Utama PT Jasa Sarana Indrawan Sumantri, berbincang usai kick-off kerja sama antara VKTR dan PT Jasa Sarana, di Bandung, Selasa (23/8/2022). VKTR berencana menyediakan bus listrik BYD ukuran medium tipe C6 yang sesuai dengan lebar kondisi jalan, sebagai kendaraan angkutan publik untuk mendukung sistem transportasi bus rapid transit (BRT) di wilayah Bandung Raya.
Foto: Dok Bakrie & Brothers
(Dari kiri ke kanan) Komisaris Utama PT Jasa Sarana Antonius Harso W, Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W Setijono, dan Direktur Utama PT Jasa Sarana Indrawan Sumantri, berbincang usai kick-off kerja sama antara VKTR dan PT Jasa Sarana, di Bandung, Selasa (23/8/2022). VKTR berencana menyediakan bus listrik BYD ukuran medium tipe C6 yang sesuai dengan lebar kondisi jalan, sebagai kendaraan angkutan publik untuk mendukung sistem transportasi bus rapid transit (BRT) di wilayah Bandung Raya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BUMD PT Jasa Sarana bersama PT VKTR Teknologi Mobilitas telah menggelar Workshop Perencanaan Pengembangan Transportasi Massal di Kawasan Perkotaan pada Selasa, 23 Agustus 2022 di Bandung. Workshop ini sebagai bentuk tindak lanjut atas penandatanganan MoU untuk rencana kerja sama elektrifikasi bus pada bulan Juni lalu.

Menurut Direktur Utama PT Jasa Sarana Indrawan Sumantri, workshop ini dilaksanakan sebagai studi banding bagi Jasa Sarana atas rencana Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk membangun dan mewujudkan infrastruktur transportasi publik berupa Bus Rapid Transit dengan mobilitas cepat, nyaman, modern dan tarif yang terjangkau untuk masyarakat.

Pada kegiatan ini VKTR juga, mendatangkan langsung unit Bus Listrik BYD ukuran Medium tipe C sebagai bahan uji coba kendaraan. Indrawan mengatakan, potensi pengembangan BRT di Bandung Raya cukup besar.

"Jika dilihat dari perilaku pengguna transportasi di Bandung, di samping adanya tren menuju ekonomi hijau dan daerah bebas polusi, penggunaan e-Bus merupakan salah satu solusi mengatasi kepadatan traffic di Bandung Raya," ujar Indrawan dalam keterangan resmi, Rabu (24/8/2022).

Selain itu, kata dia, elektrifikasi transportasi BRT di Bandung Raya diharapkan dapat menciptakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Perusahaan BRT Bandung Raya ini, kata dia, terdiri dari penyediaan prasarana infrastruktur yang rencananya akan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

"Sementara sarana infrastruktur berupa pengadaan bus dan pengelolaan operasional yang rencananya akan dilakukan oleh BUMD Jasa Sarana bersama mitra strategis terpilih," papar dia.

Kerja sama ini, kata dia, ke depannya tidak terbatas pada kerja sama penyelenggaraan studi kelayakan, pengumpulan data, pengadaan sarana bus listrik, dan infrastruktur kelistrikan yang terkait dengan elektrifikasi bus, dan potensi lainnya yang dapat disinergikan dan dikerjasamakan kedua belah pihak.

Sementara itu, menurut Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Gilarsi W Setijono, kebutuhan dunia tranportasi untuk konversi bus berbasis listrik sudah tidak dapat ditawar lagi.

"Sehingga, misi VKTR dalam melakukan akselerasi adopsi transportasi EV di semua sektor transportasi dan VKTR pun berharap hal ini dapat segera terwujud di Provinsi Jawa Barat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement