Rabu 24 Aug 2022 17:01 WIB

BPBD Kota Bogor Ajukan Alat Deteksi Bencana Tahun Depan

BPBD Kota Bogor akan mengajukan alat deteksi bencana pada tahun depan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau rumah warga di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang terdampak banjir lumpur, Selasa (22/8). BPBD Kota Bogor akan mengajukan alat deteksi bencana pada tahun depan.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya meninjau rumah warga di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang terdampak banjir lumpur, Selasa (22/8). BPBD Kota Bogor akan mengajukan alat deteksi bencana pada tahun depan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mengajukan alat deteksi banjir dan longsor pada anggaran 2023. Kemudian BPBD Kota Bogor akan melakukan survei di titik-titik rawan bencana di Kota Bogor.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas, mengatakan pihaknya telah memetakan jika Kecamatan Bogor Selatan merupakan salah satu kecamatan dengan titik rawan longsor paling banyak.

Baca Juga

“Bogor selatan banyak (titik rawan longsor). Mulai Kelurahan Kertamaya, Batutulis, Genteng, Pamoyanan, Margajaya, Mulyaharja,” kata Theo, Rabu (24/8/2022).

Adapun kejadian longsor dan banjir lumpur di Kampung Margabhakti, Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Ahad (21/8) dikatakan Theo, bukan titik rawan longsor. Longsor terjadi akibat limpasan air dan luapan lumpur dari pembangunan cluster perumahan.

Lebih lanjut, ia mengatakan, setiap kelurahan yang rawan bencana minimal memiliki empat hingga lima alat deteksi dini bencana. Baik longsor maupun banjir.

Saat ini, kata dia, BPBD Kota Bogor merakit alat teknologi tepat guna. Dimana secara mekanik belum terhubung atau terkoneksi dengan internet.

“Jadi itu baru deteksi manual. Saat ada pergeseran tanah dia bergerak dan ada banjit dia berbunyi. Untuk mengingatkan warga. Yang bagus itu langsung terkonek ke internet. Jadi dilayar muncul lokasi kesana dan rute sampai kesana. Itu lebih mahal lagi,” jelasnya.

Sementara itu, Camat Bogor Selatan, Hidayatullah, mengatakan daerah yang dipimpinnya ini sering terjadi bencana alam baik banjir lintasan maupun tanah longsor. "Karena konturnya lereng, daerah kami sering kali bencana longsor. Tapi, kalau banjir itu hanya lintasan," kata Hidayatullah.

Hidayatullah melanjutkan, titik-titik yang rawan di daerahnya ini hampir menyebar di setiap kelurahan. Namun, diakui Hidayatullah, pihaknya, sudah melakukan mitigasi dengan aparat setempat.

"Upaya asesment kami juga pastikan lurah ke warga yang memang tinggal dipinggir aliran sungai jurang segera mengevauasi diri ketika cuaca sedang tidak bagus," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement