Selasa 23 Aug 2022 20:23 WIB

Harga Telur Ayam Naik, Celios: Rantai Pasok dari Peternak Wajib Diawasi

Direktur Celios menilai harga telur naik karena terdorong harga pakan ternak

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pedagang memilih telur ayam di Pasar Lama Kota Serang, Banten, Senin (22/8/2022). Menurut pedagang, sejak awal pekan lalu harga telur ayam naik naik dari Rp27 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram akibat melonjaknya permintaan.
Foto: ANTARA/Asep Fathulrahman
Pedagang memilih telur ayam di Pasar Lama Kota Serang, Banten, Senin (22/8/2022). Menurut pedagang, sejak awal pekan lalu harga telur ayam naik naik dari Rp27 ribu menjadi Rp32 ribu per kilogram akibat melonjaknya permintaan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menanggapi terkait kenaikan harga telur ayam. Menurutnya, hal ini perlu diwaspadai karena mendorong inflasi lebih tinggi.

"Disaat inflasi bahan pangan per Juli 2022 sudah hampir menyentuh 11 persen secara tahunan. Lalu, secara bersamaan pemerintah sedang mewacanakan penyesuaian harga BBM subsidi maka inflasi secara umum bisa mencapai 7 persen karena bahan bakar angkutan pangan ikut naik," katanya saat dihubungi Republika pada Selasa (23/8/2022).

Kemudian, ia melanjutkan penyebab kenaikan harga telur lebih terindikasi karena harga pakan ternak yang naik, baik jagung maupun gandum. Dipasar spot internasional harga jagung melonjak 19 persen dibanding satu tahun terakhir.

Sementara, gandum sebagai campuran pakan ternak masih terhambat stok dari Ukraina karena perang. Delay pengiriman dan mahalnya harga bahan baku pakan ternak berimbas ke peternak telur.

Ia menambahkan dalam situasi harga telur naik yang bisa dilakukan adalah memastikan tidak ada spekulan yang manfaatkan situasi.

"Rantai pasok dari peternak hingga ke tangan konsumen harus di awasi. Libatkan satgas pangan secara intens di daerah untuk bantu pengawasan tata niaga telur," kata dia.

Sementara itu, seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Yeni (38 tahun) mengatakan saat ini telur ayam memang naik per kilogramnya (kg). Ia mengaku saat ini beli ke tukang telur mencapai harga Rp 32 ribu.

"Iya naik nih. Tadinya beli cuma Rp 26 ribu lah. Sekarang beli telur Rp 32 ribu per kg," kata dia.

Ia menambahkan kenaikan harga telur ini pasti dikarenakan BBM yang naik. Sehingga ia meminta kepada pemerintah agar menurunkan harga telur ayam ini.

"Ya BBM naik, telur ayam naik. Semakin susah deh. Saya harap pemerintah bisa menurunkan harga telur ini soalnya kan ini makanan buat kebutuhan sehari-hari," kata dia.

Sebelumnya diketahui, Harga komoditas telur ayam mengalami kenaikan beberapa waktu terakhir hingga mencapai Rp 30 ribu per kilogram (kg). Meski demikian, Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyampaikan, kenaikan harga itu hanya sementara karena dipicu oleh dampak musiman.

Sekretaris Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag, Isy Karim, mengatakan, berdasarkan pemantauan Kemendag, harga telur ayam ras saat ini naik signifikan hingga 5,12 persen dari bulan lalu menjadi Rp 30.800 per kg.

"Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan musiman permintaan yang naik akibat maraknya perayaan Kemerdekaan di bulan Agustus," kata Isy Karim kepada Republika.co.id, Senin (22/8/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement