Selasa 23 Aug 2022 17:47 WIB

Jabar Mantapkan Kerja Sama Jaringan Gas Rumah Tangga dengan PGN

Kerja sama merupakan upaya mencari solusi pemenuhan energi bersih di Jabar

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Jaringan gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terpasang di salah satu rumah di Desa Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Jaringan gas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) terpasang di salah satu rumah di Desa Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- BUMD milik Pemprov Jabar, PT Migas Utama Jabar (MUJ) dan PT Pertamina Gas Negara (PGN) segera memantapkan rencana kerja sama pembangunan jaringan gas (Jargas) rumah tangga di Jawa Barat. Kerja sama tersebut, akan diawali dengan kerja sama pengelolaan jargas di wilayah Bogor, Depok, Bekasi dan Bandung Raya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, kerja sama ini merupakan bentuk upaya pihaknya mencari solusi pemenuhan energi bersih di Jawa Barat. Ridwan Kamil berharap MUJ dan PGN bisa menjalankan dengan mengedepankan layanan publik dalam kerja

Baca Juga

sama ini.

"Kita semua satu tim PGN dan MUJ adalah satu tim dengan semangat yang sama ingin membangun negeri Indonesia. PGN dan MUJ harus memandang program Jargas sebagai Public Service Obligation," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Dengan demikian, kata dia, proses pembahasan bisa mengedepankan sinergi bersama dan “sehati”, mengutamakan kepentingan masyarakat. Serta, tidak hanya dipandang secara B to B murni.

"Atas nama Pancasila yang diamanahkan pada sila kelima, kami mengajak seluruh pemangku kepentingan terkait untuk mencari solusi bersama untuk memeratakan kekayaan gas negeri agar dapat digunakan oleh masyarakat lebih luas," ujar Ridwan Kamil akrab disapa Emil usai audiensi rencana kerja sama belum lama ini di Bekasi, Jawa Barat.

Emil berpesan agar MUJ dan PGN membentuk sinergi yang kuat dalam kerja sama tersebut. Pria yang juga diamanahkan sebagai Ketua Umum Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) juga meminta rencana strategis disusun dan dipersiapkan dengan matang.

"Ini sudah dream team, mentalnya harus dipersiapkan. Kita harus membuat persiapan yang realistis. Saya restui pernikahan ini," katanya.

Sementara menurut Anggota Komite BPH Migas Wahyudi Anas, dengan jumlah populasi sebanyak 50 juta masyarakat, Jawa Barat sangat layak menggunakan jaringan gas untuk kebutuhan rumah tangganya. Pihaknya pun, mendorong MUJ dan PGN membangun kerja sama untuk percepatan pembangunan jaringan gas di Jawa Barat.

Sementara menurut Direktur Utama PT MUJ Begin Troys, kerja sama kedua belah pihak sudah diikat HoA pada Oktober 2021 lalu. Pihaknya terus menindaklanjuti kerjasama usai mendapatkan dukungan penuh dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

"Pak Gubernur sudah memberikan arahan dan dukungan langsung. Beliau menekankan kerjasama ini harus lebih mengedepankan public-service sebagai bagian dari solusi pemenuhan kebutuhan energi bagi masyarakat," katanya.

Menurutnya, pembangunan Jargas rencananya akan dimulai di area Bogor, Depok, Bekasi, serta Bandung Raya lewat model baru kerjasama BUMN dan BUMD. Lewat kerjasama ini MUJ berpotensi menggarap peluang pembangunan jargas Jawa Barat yang lebih luas.

Apalagi, kata dia, APBN menargetkan PGN untuk membangun 1 juta sambungan gas. “Kerja sama ini akan mempercepat pembangunan jaringan gas ke rumah tangga,” katanya.

Melalui komunikasi intensif antara MUJ dengan PGN, Begin menyakini kerja sama ini akan mendorong percepatan target Rencana Umum Energi Daerah (RUED) Jawa Barat pada tahun 2025 yakni pembangunan infrastruktur jaringan gas sebanyak 235 ribu Sambungan Rumah (SR). Hingga tahun 2021 telah terpasang 65.145 SR namun masih terdapat 173.550 SR yang belum terpasang Jargas di 20 Kota atau Kabupaten di Jawa Barat.

“Ini baru hitungan angka, kami belum bergerak ke aspek komersial, 100 ribuan baru asumsi, tapi ini sesuai dengan harapan Pak Gubernur Ridwan Kamil untuk percepatan jaringan gas rumah tangga,” kata Begin.

Sementara menurut Direktur Sales dan Operasi PGN Fariz Aziz, pihaknya sudah siap untuk bersinergi bersama MUJ menggarap jargas. "Kami sangat gembira dan siap untuk sinergi dengan MUJ. Jargas program besar dari Pemerintah yang juga Nawacita dari Presiden Jokowi. Kami menggunakan dana APBN maupun investasi Badan Usaha sebanyak 114.943 SR dengan total penyaluran sebesar 1,81 BBTUD," katanya.

Menurutnya, target empat juta sambungan yang diamanatkan di RPJMN 2020-2024 menuntut pihaknya untuk bersinergi dengan BUMD. "Ini opportunity yang bisa dilakukan dengan MUJ. Kami harus bersinergi dengan BUMD untuk mengembangkan energi di wilayah masing-masing," katanya.

Dengan jargas, Fariz Aziz menyakini masyarakat akan bisa mendapatkan akses energi lebih murah dan mudah. Pembangunan jargas juga diyakini bisa membentuk kemandirian energi dan mengurangi impor gas untuk LPG 12 kilogram.

PGN berkomitmen untuk terus mengembangkan Jargas Rumah Tangga di Jawa Barat hingga tahun 2024 mencapai 472.032 sambungan Rumah Tangga di 11 kabupaten atau kota antara lain Bekasi, Bogor, Depok, Bandung, Bandung Barat, Kuningan, Cirebon, Majalengka dan Indramayu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement