Selasa 23 Aug 2022 08:00 WIB

Raja Salman Perintahkan Pengiriman Bantuan untuk Banjir Sudan

Banjir menghancurkan 17 ribu rumah dan menewaskan 80 jiwa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Kerusakan terlihat setelah hujan deras di desa Aboud di distrik El-Manaqil di Provinsi Al-Jazirah, Sudan pada 22 Agustus 2022. PBB memperkirakan lebih dari 100.000 orang telah terkena dampak banjir di Sudan timur dan Kordofan. negara bagian. Musim hujan di Sudan biasanya berlangsung hingga September, dengan puncak banjir sebelum itu.
Foto: AP Photo/Marwan Ali
Kerusakan terlihat setelah hujan deras di desa Aboud di distrik El-Manaqil di Provinsi Al-Jazirah, Sudan pada 22 Agustus 2022. PBB memperkirakan lebih dari 100.000 orang telah terkena dampak banjir di Sudan timur dan Kordofan. negara bagian. Musim hujan di Sudan biasanya berlangsung hingga September, dengan puncak banjir sebelum itu.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud telah memerintahkan pengiriman bantuan darurat bagi korban banjir bandang di Sudan. Dia menginstruksikan lembaga King Salman Humanitarian Aid and Relief mengirimkan pasokan makanan, tempat penampungan, dan bantuan mendesak lainnya.

Pengawas Umum King Salman Humanitarian Aid and Relief, Dr Abdullah bin Abdulaziz al-Rabeeah mengatakan, bantuan bagi masyarakat Sudan yang diinstruksikan langsung oleh Raja Salman merupakan bentuk dukungan dan komitmen Saudi untuk berdiri di samping semua negara sahabat.

Baca Juga

“Ini juga mencerminkan ikatan persaudaraan yang kuat antara kepemimpinan dan rakyat Kerajaan (Saudi) dengan masyarakat Sudan,” ucapnya, dilaporkan Saudi Press Agency, Senin (22/8/2022).

Saat ini Sudan tengah menghadapi musim penghujan. Tingginya intensitas hujan telah memicu banjir yang menghancurkan setidaknya 17 ribu rumah. Ada pula 23.850 rumah lainnya yang hanya hancur sebagian. Hingga berita ini ditulis, korban meninggal akibat bencana tersebut telah mencapai 80 jiwa. Sudan telah mengumumkan keadaan darurat di enam negara bagian.

Musim hujan di Sudan biasanya dimulai pada Juni dan berlangsung hingga akhir September. Banjir musiman kerap terjadi antara Agustus dan September. Menurut Kantor PBB untuk Urusan Kemanusiaan (OCHA) sekitar 314.500 warga Sudan terkena dampak selama musim penghujan tahun lalu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement