Selasa 23 Aug 2022 02:18 WIB

BNPB: Hutan di Sepanjang DAS Deli Kota Medan Tersisa 5,6 Persen

BNPB menyatakan, dengan 5,6 persen hutan di DAS Deli, serapan air tidak optimal.

Ilustrasi. BNPB menyatakan, berdasarkan kajian JICA, hutan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli, Kota Medan, Sumatera Utara tinggal 5,6 persen.
Foto: ANTARA/Fransisco Carolio
Ilustrasi. BNPB menyatakan, berdasarkan kajian JICA, hutan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli, Kota Medan, Sumatera Utara tinggal 5,6 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, berdasarkan kajian yang dilakukan Japan International Cooperation Agency (JICA), hutan di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Deli, Kota Medan, Sumatera Utara tinggal 5,6 persen. Banjir yang terjadi di Kota Medan, hampir terjadi di satu DAS.

"Ini menjadi perhatian kita juga karena dari kajian JICA tahun 2015. Jadi ada standar dalam satu DAS itu 30 persen harus hutan, supaya serapan airnya optimal, khusus untuk DAS Deli ini dari hasil kajian teman-teman JICA tahun 2015 itu tinggal 5,6 persen," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin (22/8/2022).

Baca Juga

Abdul mengatakan, dengan 5,6 persen hutan di DAS Deli, serapan air tidak optimal. Jika serapan air tidak optimal, saat intensitas hujan tinggi, tidak akan bisa mengkonsolidasikan atau menyerap air di hulu, kemudian menjadi surface runoff yang akan menyebabkan banjir baik itu di tengah DAS maupun di hilirnya yaitu Kota Medan.

"Kalau kita berbicara jangka menengah dan jangka panjang tentu saja yang saat ini cakupan hutannya 5,6 persen, kita harus kejar lagi ke 30 persen, karena inilah standarnya satu DAS itu bisa berfungsi optimal dan tidak membahayakan masyarakat di sepanjang aliran sungai," ujar Abdul.

Dia mengatakan untuk jangka pendeknya, daerah-daerah saluran air yang mungkin meluap dapat dipasang tanggul sementara. "Jika kita bicara urban area, Medan merupakan kota metropolitan sebagaimana halnya Jakarta, kita pastikan saluran air primer, sekunder, tersier itu bebas dari sampah," ujar Abdul.

Sebelumnya, hujan deras menyebabkan banjir di beberapa bagian wilayah Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, pada Kamis (18/8/2022) dini hari hingga pagi. Banjir menimbulkan genangan setinggi 40 hingga 50 cm di permukiman warga dan jalur lalu lintas kendaraan di wilayah Kecamatan Medan Selayang.

Selain melanda bagian wilayah Kecamatan Medan Selayang, banjir juga meliputi bagian wilayah Kecamatan Medan Maimun, Kecamatan Medan Sunggal, Kecamatan Medan Johor, dan Kecamatan Medan Baru.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement