Senin 22 Aug 2022 22:03 WIB

Kemenlu Iran: Seluruh Masjid di Dunia Jadi Pusat Perlawanan Anti-Israel

Iran menegaskan negaranya akan tetap mendukung Palestina merdeka

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Pasukan keamanan Israel mengambil posisi menyerang demonstran Palestina di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem (Ilustrasi). Iran menegaskan negaranya akan tetap mendukung Palestina merdeka
Foto: AP/Mahmoud Illean
Pasukan keamanan Israel mengambil posisi menyerang demonstran Palestina di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem (Ilustrasi). Iran menegaskan negaranya akan tetap mendukung Palestina merdeka

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN – Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan, seluruh masjid di dunia akan tetap menjadi pusat perlawanan anti-zionis Israel sampai Palestina meraih kemerdekaan sepenuhnya. 

Pernyataan ini disampaikan juru bicara Kemenlu Iran Nasser Kanaani. "Perlawanan adalah satu-satunya cara untuk menyelamatkan Palestina, dan Masjid Al Aqsa dan semua masjid di dunia akan tetap menjadi pusat perlawanan anti-Zionis sampai pembebasan Palestina sepenuhnya," kata dia dalam cuitan di akun twitter, dilansir laman Iran Intl, Ahad (21/8/2022). 

Baca Juga

Hal itu disampaikan pada momentum peringatan kebakaran di Masjid Al Aqsa Yerusalem yang terjadi pada 21 Agustus 1969 atau pada 53 tahun yang lalu. 

Kanaani mengatakan Israel telah membakar Masjid Al Aqsa dan ini bukan kejahatan pertama dan terakhir yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina. 

 

Penyerangan pembakaran Masjid Al Aqsa dilakukan pada 21 Agustus 1969 oleh warga negara Australia Denis Michael Rohan, yang awalnya membakar mimbar. 

Awalnya, orang Israel mengaitkan kebakaran itu pada kecelakaan yang terkait dengan renovasi yang sedang berlangsung, atau serangan bendera palsu oleh kelompok Palestina Fatah. 

Kebakaran tersebut saat itu digambarkan sebagai salah satu insiden paling tidak stabil di Timur Tengah. Komandan Pengawal Revolusi (IRGC) Hossein Salami mengatakan perang antara Israel dan Palestina tidak terbatas pada Gaza karena telah meluas ke Tepi Barat. 

April lalu, pasukan Israel menggeruduk dan melakukan kekerasan di kompleks Masjid Al Aqsa. 

Iran mengutuk keras aksi penggerudukan tersebut dan menilai rezim Zionis secara mencolok memperlihatkan pelanggaran terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM). 

"Kejahatan Zionis terhadap rakyat Palestina yang tertindas menunjukkan semakin lemahnya rezim pendudukan ini yang bertujuan menutupi kekuasaannya yang kosong," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh. 

Iran menyebut rezim Zionis dan pendukung internasionalnya bertanggung jawab atas konsekuensi kejahatan di tanah pendudukan. Iran meminta pemerintah dan organisasi internasional mendukung rakyat Palestina. 

Dia juga berharap umat dan negara-negara Muslim menunjukkan dukungan untuk membela dan melindungi Al Aqsa.     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement