Senin 22 Aug 2022 19:58 WIB

Harga Telur Ayam di Kabupaten Kudus Meroket Jadi Rp 31 Ribu per Kg

Lonjakan harga telur tersebut disebabkan karena mahalnya harga jual pakan ternak.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pedagang menata telur ayam di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/8/2022).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pedagang menata telur ayam di kiosnya di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (19/8/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Harga jual telur ayam ras di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada pekan ini tembus hingga Rp 31 ribu per kilogram (kg). Sehingga, hal itu berdampak kepada omzet penjualannya menjadi turun.

Menurut Irma, salah satu pedagang telur di Pasar Bitingan, Kabupaten Kudus, Senin (22/8/2022), harga jual telur memang bertahan tinggi karena sebelumnya dijual dengan harga Rp 30 ribu per kg. Saat ini justru naik menjadi Rp 31 ribu per kg.

Informasi dari pemasok telur, imbuh dia, lonjakan harga telur tersebut disebabkan karena mahalnya harga jual pakan ternak ayam petelur. Sehingga hal itu mengerek harga jual telur di pasaran.

Irma menyampaikan, meroketnya harga telur tersebut sudah berlangsung sejak sepekan terakhir. Akibat kenaikan harga telur tersebut, permintaan menjadi menurun karena pelanggannya juga banyak yang berasal dari pedagang maupun pemilik warung makan.

Untuk membeli dalam jumlah banyak tentunya mereka mempertimbangkan kemungkinan harga jual telur turun. Karena pada kondisi normal, harga jualnya berkisar antara Rp 20 ribu-Rp 21 ribu per kg. "Jika sebelum ada kenaikan harga sehari bisa menghabiskan 2,5 kuintal telur, maka saat ini berkurang menjadi dua kuintal per harinya," ujar Irma di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Solikah, pedagang sembako lainnya membenarkan, adanya lonjakan harga telur yang cukup signifikan, berdampak pada permintaan telur menjadi menurun. Dari sebelumnya bisa menjual hingga dua peti telur atau 10 kg dalam sehari, kini menurun menjadi satu peti telur.

"Jika harganya kembali turun, tentunya transaksi penjualan telur juga akan kembali membaik," ujar Solikah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement