Senin 22 Aug 2022 13:32 WIB

Dennis Rodman akan ke Rusia untuk Bebaskan Brittney Griner

Saya mendapat izin untuk pergi ke Rusia untuk membantu gadis itu.

Dennis Rodman
Foto: AP/John Minchillo
Dennis Rodman

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES — Mantan bintang NBA yang eksentrik, Dennis Rodman, berencana melakukan perjalanan ke Rusia dalam upaya membebaskan pebasket putri WNBA Brittney Griner yang terpenjara, lapor NBC News, Senin (22/8).

Rodman berharap bisa terbang ke Rusia pekan ini dalam upaya untuk membantu superstar bola basket putri itu yang dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara oleh pengadilan Moskow awal bulan ini atas tuduhan narkoba.

"Saya mendapat izin untuk pergi ke Rusia untuk membantu gadis itu," kata Rodman kepada NBC. "Saya mencoba pergi pekan ini."

Rodman tidak mengungkapkan lebih jauh lagi. Dia sendiri berbicara di sebuah restoran di Washington saat menghadiri pameran perlengkapan olahraga.

Seorang pejabat senior pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengatakan, "Ini adalah informasi publik bahwa Pemerintah sudah mengajukan tawaran signifikan kepada Rusia dan apa pun selain negosiasi melalui saluran yang sudah mapan kemungkinan akan memperumit dan menghambat upaya pembebasan."

Rodman (61) yang mantan juara NBA lima kali, memiliki riwayat sering mendatangi wilayah geopolitik yang tidak lazim.

Dia menjalin hubungan dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un dan sudah mengunjungi negara itu beberapa kali. Dia pergi ke Singapura pada 2018 ketika Kim bertemu dengan Presiden AS saat itu Donald Trump.

Rodman juga pernah mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada 2014 dia pernah menyebut Putin "sungguh keren" setelah bertemu dengan pemimpin Rusia itu di Moskow.

Griner yang peraih dua medali emas bola basket Olimpiade dan juara NBA Putri ditangkap di bandara Moskow pada Februari karena memiliki rokok elektrik mengandung minyak ganja.

Pebasket berusia 31 tahun yang berada di Rusia untuk bermain menghadapi tim profesional Yekaterinburg selama jeda musim bersama klub Phoenix Mercury itu didakwa menyelundupkan narkotika dan dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara awal Agustus lalu.

Griner mengaku bersalah atas tuduhan itu, tetapi menyatakan tidak berniat menggunakan zat terlarang di Rusia.

Sejak dia ditangkap, Moskow dan Washington sudah membicarakan pertukaran tahanan, meskipun ketegangan meningkat akibat intervensi militer Rusia di Ukraina.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement