Senin 22 Aug 2022 07:55 WIB

Shireen Abu Akleh Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Ramallah

Ramallah juga membangun monumen di tempat Abu Akleh biasa berdiri melaporkan berita.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Shireen Abu Akleh. Lebih dari 100 hari setelah kematian jurnalis veteran Shireen Abu Akleh, ratusan warga Palestina dan pendukungnya berkumpul di Ramallah untuk meresmikan sebuah jalan yang diberi nama Jalan Shireen Abu Akleh.
Foto: Tim infografis Republika
Shireen Abu Akleh. Lebih dari 100 hari setelah kematian jurnalis veteran Shireen Abu Akleh, ratusan warga Palestina dan pendukungnya berkumpul di Ramallah untuk meresmikan sebuah jalan yang diberi nama Jalan Shireen Abu Akleh.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Lebih dari 100 hari setelah kematian jurnalis veteran Shireen Abu Akleh, ratusan warga Palestina dan pendukungnya berkumpul di Ramallah. Mereka meresmikan sebuah jalan yang diberi nama Jalan Shireen Abu Akleh.

Jalan tersebut biasa dilalui Abu Akleh setiap hari untuk bekerja di kantor jaringan berita Aljazirah di Ramallah. Jalan tersebut juga menjadi tempat Abu Akleh untuk membawakan laporan langsung terkait berbagai macam peristiwa di Palestina. Dewan Kotamadya Kota Ramallah mengumumkan jalan baru di hadapan keluarga dan pendukung Abu Akleh, bersamaan dengan sebuah monumen di tempat dia biasa berdiri untuk melaporkan berita.

Baca Juga

Monumen peringatan tersebut mencerminkan simbolisme Abu Akleh dalam ingatan kolektif warga Palestina. Mereka masih menganggap Abu Akleh sebagai perwakilan suara mereka. Juru bicara Ramallah Municipal, Maram Totah, mengatakan, mengabadikan Abu Akleh denhan nama jalan adalah cara untuk menghormati mereka yang membuat pengorbanan tertinggi dalam perjuangan Palestina. Karena jalan-jalan kota selalu dinamai dengan nama martir dan pejuang yang membawa suara mereka dalam hidup dan mati. Selain Ramallah, banyak kota Palestina telah menamai jalan-jalan dan alun-alun pusat dengan nama para martir, seperti di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

“Shireen adalah anugerah yang luar biasa. Dia memegang suara rakyat Palestina dan tidak pernah berhenti memberi tahu dunia tentang kejahatan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel) terhadap manusia Palestina,” kata Totah, dilansir Anadolu Agency, Senin (22/8/2022).

Beberapa universitas telah meluncurkan beasiswa dan penghargaan atas nama Abu Akleh, antara lain Birzeit University, Al-Quds University dan Arab American University di Jenin dan Beirut.

Abu Akleh tinggal dan bekerja di Ramallah. Foto dan muralnya terpampang di berbagai sudut wilayah pendudukan Tepi Barat. Bahkan, nama Shireen digunakan oleh beberapa keluarga untuk menamai anak-anak mereka. Salah satunya keluarga Thabet dari Rafah di Jalur Gaza selatan. Keluarga ini menamai putri kembar mereka Shireen dan Jenin. Putri kembarnya lahir beberapa hari setelah Abu Akleh tewas oleh peluru pasukan Isrsel.

“Kami merindukan suaranya selama serangan terakhir Israel terhadap Gaza. Dia adalah suara tinggi kami dan melalui liputannya, dunia mendengar tentang penderitaan kami yang berkelanjutan. Saya menghormatinya dan usahanya selama malam-malam yang sulit di jalanan dan rumah sakit untuk membuat gambar dan berita," kata ayah dari anak kembar tersebut, Mohammad Thabet.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement