Ahad 21 Aug 2022 23:48 WIB

Komandan Pasukan Muslim yang Awal Masuk Afrika  

Hassan bin Nu'man merupakan seorang tabi'in yang sangat dihormati.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
 Komandan Pasukan Muslim yang Awal Masuk Afrika. Foto:  Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: Pixabay
Komandan Pasukan Muslim yang Awal Masuk Afrika. Foto: Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hassan bin Nu'man merupakan seorang tabi'in yang sangat dihormati. Dia juga ahli politik, ahli dalam bidang administrasi, punya pendirian yang kuat dan jiwa kepahlawanan. Ia dikenal pemberani dan jenderal penakluk.

Hassan bin Nu'man adalah pemimpin pasukan Muslim yang pertama kali memasuki Afrika pada era Dinasti Umayyah. Saat terjadi kekacauan di Afrika, khalifah Abdul Malik bin Marwan mengirimnya Afrika untuk menstabilkan kembali keadaan.

Baca Juga

 "Tidak ada orang yang lebih mampu untuk menstabilkan kembali keadaan di Afrika kecuali Hassan bin Nu'man," kata Khalifah Abdul Malik bin Marwan, seperti dikutip dari 'Tokoh-tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah' karya Syaikh Muhammad Sa'id Mursi.

Saat itu pasukan yang dibawa Hassan bin Nu'man berjumlah 40 ribu orang. Jumlah ini adalah yang paling besar sekaligus pertama kalinya bagi umat Muslim saat masuk ke Afrika.

Hassan bin Nu'man pun bersama pasukannya berhasil menaklukkan Qarthajinah, Persia dan petinggi orang-orang Barbar yakni seorang biarawati. Seusai penaklukan ini, banyak orang Barbar yang memeluk agama Islam.

Pasukan Romawi dan sekutunya bahkan pernah dibuat lari ketakutan oleh Hassan bin Nu'man. Hal ini lantaran keberanian dan jiwa ksatria yang dimiliki Hassan. Pasukan Romawi sampai melarikan diri ke Shaqilah dan Andalusia.

Saat Hassan bin Nu'man menjadi komandan pasukan, seluruh wilayah di Afriak tunduk padanya. Ia kemudian diturunkan jabatannya oleh khalifah Abdul Aziz bin Marwan dan kembali ke Syam.

Khalifah Abdul Malik berkeinginan untuk mengangkat Hassan kembali sebagai komandan pasukan, tetapi ditolak oleh Hassan. Dia bersumpah tidak akan memegang jabatan apapun selama pemerintahan Bani Umayyah. Ia wafat pada 86 Hijriah karena terbunuh sebagai syahid dalam perang melawan pasukan Romawi.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement