Ahad 21 Aug 2022 07:02 WIB

Unik! Sosialisasikan Bayar Pajak, Bapenda Jabar Gendeng Pedagang Tahu Bulat

Setelah nyanyian tahu bulat yang khas, diselipkan imbauan kewajiban membayar pajak.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Sejumlah warga antre membeli gorengan tahu bulat. Bapenda Jabar menggandeng pedagang tahu bulat dalam menyosialisasikan pembayaran pajak.
Foto: ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah warga antre membeli gorengan tahu bulat. Bapenda Jabar menggandeng pedagang tahu bulat dalam menyosialisasikan pembayaran pajak.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar terus melakukan berbagai inovasi di segala bidang. Salah satunya, berbagai terobosan dilakukan untuk menggenjot pajak.

Beragam cara pun, dilakukan Badan Pendapatan (Bapenda) Jawa Barat dalam menyosialisasikan pembayaran pajak. Yakni, dari mulai bekerja sama dengan instansi pemerintah hingga menggandeng pedagang tahu bulat. 

Sejumlah kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan di antaranya menggelar operasi simpatik beberapa bulan lalu bersama kepolisian dan TNI. 

Kemudian, menjalankan program pemutihan dan menyosialisasikannya dengan pemerintah daerah. Program ini pun masih berlangsung hingga akhir Agustus ini. 

Inovasi yang paling baru, Bapenda Jabar menggandeng pedagang tahu bulat yang biasa berkeliling hingga ke pemukiman warga menggunakan mobil dan pengeras suara. 

Di setiap mobil tahu bulat yang berkeliling, setelah nyanyian tahu bulat yang khas, diselipkan imbauan mengenai kewajiban dan pentingnya membayar pajak serta informasi mengenai beragam program dari Bapenda Jabar. 

Kepala Bapenda Jabar, Dedi Taufik menjelaskan, inovasi ini merupakan bagian dari implementasi kolaborasi yang kerap disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. 

"Gubernur selalu menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi. Kami terus lakukan itu, menerjemahkannya dengan berbagai cara. Tujuannya kan ada peningkatan pendapatan," ujar Dedi, kepada wartawan akhir pekan ini. 

Menurutnya, pedagang tahu bulat ini biasanya mendatangi rumah-rumah dengan pengeras suara. "Jadi, bisa lebih luas lagi jangkauan sosialisasinya," katanya.

Dedi mengatakan, ada ratusan pedagang tahu bulat yang diajak berkolaborasi di semua daerah Jawa Barat. Mereka sudah bergerak menjelang peringatan hari kemerdekaan hingga satu pekan ke depan. 

"Kami memahami bahwa saat ini masih tahap pemilihan ekonomi setelah kedaruratan pandemi Covid-19. Tapi kami yakin target yang ditetapkan bisa terealisasi," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement