Sabtu 20 Aug 2022 00:55 WIB

Museum Serangan 9/11 New York Tutup

Museum kehilangan pengunjung, terendah hanya 26 ribu pada 2021.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
 Pelayat berkumpul di kolam utara yang dihiasi dengan bunga selama upacara untuk memperingati 20 tahun serangan teroris 11 September 2001, Sabtu, 11 September 2021, di National September 11 Memorial & Museum di New York. Museum 11 September ditutup karena minimnya pengunjung.
Foto: AP/John Minchillo
Pelayat berkumpul di kolam utara yang dihiasi dengan bunga selama upacara untuk memperingati 20 tahun serangan teroris 11 September 2001, Sabtu, 11 September 2021, di National September 11 Memorial & Museum di New York. Museum 11 September ditutup karena minimnya pengunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebuah museum di New York City yang menceritakan kisah serangan 9/11 dari sudut pandang orang-orang yang terkena dampak telah menutup gedungnya dan mengakhiri tur jalan kaki pada Rabu (17/8/2022) malam. Artefak akan dipindahkan ke New York State Museum di Albany.

Pendiri 9/11 Tribute Museum Jennifer Adams-Webb menyatakan pada Kamis (18/8/2022) pagi, penutupan tempat ini akibat penurunan pengunjung yang belum ke angka normal. Penurun terjadi dari hampir 300.000 setahun sebelum penutupan enam bulan pada 2020 karena pandemi virus corona ke rekor terendah 26.000 pada 2021.

Baca Juga

"Para pengunjung belum kembali," katanya sambil mengatakan satu-satunya cara agar museum tetap buka adalah dengan dukungan pemerintah.

Sudah berbulan-bulan dilakukan dialog dengan Departemen Urusan Kebudayaan Kota New York dan kantor-kantor lain, hanya saja keputusan menutup museum itu menjadi yang terbaik. Meski begitu, tempat ini berbeda dengan museum yang lebih besar 9/11 Memorial & Museum at Ground Zero.

Adams-Webb menyatakan, perbedaan utama antara museum penghormatan dan yang lebih besar adalah fokus programnya pada cerita langsung dari orang-orang yang terkena dampak langsung. Salah satu relawan yang terlibat adalah Peter Bitwinski, seorang pekerja untuk Otoritas Pelabuhan New York dan New Jersey.

Bitwinski mengatakan, dia berada di mejanya di World Trade Center pada 11 September 2001, ketika pembajak menabrakkan pesawat ke menara kembar. Serangan 11 September menewaskan hampir 3.000 orang.

Menurut Bitwinski, dia dan yang lainnya dievakuasi, membantu rekan kerja yang menggunakan kursi roda dan membutuhkan waktu lebih dari satu jam untuk menuruni hampir 70 anak tangga. Begitu mereka akhirnya keluar, Bitwinski mengatakan, melihat asap, puing-puing, dan orang-orang melompat dari lantai tertinggi menara.

Selain membantu orang memahami apa yang terjadi hari itu dan menghormati para korban dan responden pertama, 9/11 Tribute Museum  membantunya untuk terus sembuh. "Saya menjalani konseling psikologis, tetapi setiap kali saya berbagi dan berbicara, itu juga merupakan pengalaman penyembuhan bagi saya," kata Bitwinski.

Museum berencana untuk terus menawarkan sumber daya pendidikan daring dan dukungan komunitas. Hanya saja, tempat itu telah menghentikan tur jalan kaki berpemandu. Lebih dari 500.000 orang mengikuti tur sejak pembukaan museum pada 2006. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement