Jumat 19 Aug 2022 18:57 WIB

BPBD Imbau Warga Bengkulu Waspada Angin Kencang

Angin kencang yang terjadi sejak Kamis (18/8/2022), diprediksi masih berlangsung.

Angin kencang yang terjadi sejak Kamis (18/8/2022), diprediksi masih berlangsung.
Foto: ANTARA/Basri Marzuki
Angin kencang yang terjadi sejak Kamis (18/8/2022), diprediksi masih berlangsung.

REPUBLIKA.CO.ID, REJANG LEBONG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, meminta warga setempat untuk mewaspadai potensi bencana alam akibat angin kencang yang terjadi di wilayah itu. Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Rejang Lebong Shalahudin saat dihubungi di Rejang Lebong, Jumat (19/8/2022), mengatakan, angin kencang yang melanda Kabupaten Rejang Lebong tersebut terjadi sejak Kamis (18/8/2022) malam dan masih berlangsung hingga keesokan harinya.

"Warga Rejang Lebong kita himbau untuk mewaspadai angin kencang tersebut dan tidak berdiri didekat pohon besar karena bisa menyebabkan pohon tumbang serta terjadinya angin puting beliung," kata dia.

Baca Juga

Dia menjelaskan, akibat angin kencang yang melanda wilayah itu pada Jumat pagi menyebabkan pohon tumbang di Desa Teladan, Kecamatan Curup Selatan, kendati tidak memakan korban jiwa namun menutup akses jalan serta memutus kabel listrik. Sejauh ini pihaknya, kata dia, belum menerima peringatan dini dari pihak BMKG tentang cuaca ekstrem ini serta potensi bencana alam yang kemungkinan akan terjadi.

"Kita belum tahu apakah saat ini di Kabupaten Rejang Lebong dan daerah lainnya sudah masuk musim kemarau atau belum? karena selama cuaca ekstrem ini kadang-kadang panas namun tiba-tiba turun hujan," terangnya.

Guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam akibat cuaca ekstrem seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung dan lainnya BPBD Kabupaten Rejang Lebong saat ini telah menyiagakan personel dari Pusdal ops, kemudian relawan BPBD tersebar di 156 desa dan kelurahan.

"Kalau peralatan yang kita siagakan berupa alat berat jenis loader satu unit, perahu karet, pelampung, mobil tangki, mobil dapur umum serta logistik untuk korban bencana alam," kata Shalahudin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement