Jumat 19 Aug 2022 13:14 WIB

Kemendikbudristek dan Polda NTB Luncurkan Sekolah Satu Atap di Wilayah Terpencil

Ini merupakan sinergi bersama dalam meningkatkan kualitas SDM di Indonesia

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Sejumlah murid menyimak materi pelajaran saat proses belajar (ilustrasi). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik atensi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Ketua Bhayangkari Wilayah NTB dalam mewujudkan pendidikan bagi anak-anak di wilayah kepulauan dan terpencil.
Foto: ANTARA/Andi Bagasela
Sejumlah murid menyimak materi pelajaran saat proses belajar (ilustrasi). Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik atensi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Ketua Bhayangkari Wilayah NTB dalam mewujudkan pendidikan bagi anak-anak di wilayah kepulauan dan terpencil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyambut baik atensi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Ketua Bhayangkari Wilayah NTB dalam mewujudkan pendidikan bagi anak-anak di wilayah kepulauan dan terpencil. Hal tersebut dilihat sebagai bentuk sinergi bersama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Upaya yang dilakukan oleh Kapolda NTB bersama keluarga besar bhayangkari wilayah NTB merupakan bentuk sinergi bersama dalam meningkatkan kualitas SDM Indonesia," ujar Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbudristek, Chatarina M Girsang, dalam siaran pers, Jumat (19/8/2022).

Baca Juga

Menurut Chatarina, pendidikan dari jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar, dan menengah menjadi hal yang sangat penting bagi anak-anak di wilayah-wilayah kepulauan NTB. Hal itu, kata dia, harus menjadi perhatian bersama dan sinergi seluruh pihak yang terlibat. Menurut dia, Kemendikbudristek tidak bisa bekerja sendiri.

"Harus bergandengan tangan dengan berbagai pihak, termasuk dari aparat hukum dalam membangun dunia pendidikan,” jelas dia.

 

Kemendikbudristek menyerahkan bantuan peralatan teknologi informasi dan komunikasi chromebook untuk menunjang pembelajaran jarak jauh. Bantuan tersebut diberikan kepada sekolah Anjungan Cerdas Bhayangkari Cendekia. Sekolah itu merupakan inisiasi Yayasan Kemala Bhayangkara NTB bersama Ditpolairud Polda NTB.

Chatarina mengungkapkan, semua niat baik yang telah diwujudkan dan melalui bantuan yang diberikan oleh Kemendikbudristek diharapkan dapat memberikan akses yang lebih luas bagi pendidikan di wilayah terpencil. "Tanpa bantuan teknologi informasi, sulit menjangkau semuanya. Keterbatasan jumlah guru, keterbatasan jumlah sarpras akan terbantu dengan peralatan TIK," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi (BPMP) NTB, Muh Irfan, selaku wakil Kemendikbudristek menyerahkan bantuan perangkat chromebook yang diperuntukkan bagi sekolah Anjungan Cerdas Bhayangkari Cendekia. Irfan mengatakan, bantuan tersebut merupakan bantuan awal yang akan dilanjutkan dengan bantuan-bantuan lainnya.

“Bantuan yang diserahkan hari ini juga akan diikuti bantuan school kids sebanyak siswa yang ada di Teluk Gok,” jelas Irfan.

Rencananya, sekolah Anjungan Cerdas Bhayangkari Cendekia akan menjadi sekolah Satu Atap (satap) yang menaungi TK, SD, serta SMA yang akan berinduk di SMAN 1 Narmada. Sekolah satap tersebut akan memperoleh bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik pada tahun 2023 melalui Dinas Pendidikan Provinsi NTB.

Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto, saat memberikan sambutan setelah meluncurkan sekolah satu atap menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemendikbudristek atas bantuan yang diberikan untuk memfasilitasi sekolah dipulau terpencil itu. “Kami ucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek dan semua stakeholder yang telah bersedia membantu pendirian sekolah ini,” ucapnya.

Djoko berharap kehadiran sekolah di daerah terpencil ini bermanfaat bagi masyarakat di Teluk Gok serta dirasakan oleh semua pihak. Kolaborasi yang lakukan hari ini menurutnya adalah bentuk hadirnya negara dalam meningkatkan mutu pendidikan di daerah.

“Walaupun di daerah terpencil, kebijakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek turut berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan. Hal ini tidak lepas dari komunikasi yang efektif dengan Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Nusa Tenggara Barat,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement