Kamis 18 Aug 2022 19:55 WIB

Ukraina: Rusia Alami Kebuntuan Strategi

Ukraina sebut pasukan Rusia hanya mencapai kemajuan yang minimal

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pasukan Ukraina mengatakan telah memukul mundur serangan Rusia di Kota Kherson.
Foto: AP/Emilio Morenatti
Pasukan Ukraina mengatakan telah memukul mundur serangan Rusia di Kota Kherson.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Ukraina mengatakan telah memukul mundur serangan Rusia di Kota Kherson. Namun, total korban tewas akibat tembakan Rusia di Kota Kharkiv terus merangkak naik setelah perang berlangsung selama enam bulan tanpa henti.

"Pasukan Rusia hanya mencapai kemajuan yang minimal dan di sejumlah kasus kami telah maju, sejak bulan lalu," kata penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych dalam sebuah video.

"Kami sedang melihat 'kebuntuan strategi'," tambahnya.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Turki Tayyip Erdogan pada Kamis (18/8/2022) ini di Kota Lviv. Mereka akan membahas cara untuk menemukan solusi politik atas perang yang sedang berlangsung.

Para pemimpin juga akan membicarakan ancaman perang terhadap pasokan makanan global dan resiko bencana pada pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Ukraina yang kini diduduki pasukan Rusia. Perang di Ukraina  menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.

Selain itu, perang telah memperdalam keretakan geopolitik antara Barat dan Rusia. Moskow mengatakan tujuan invasi yang mereka sebut sebagai "operasi militer khusus" itu untuk mendemiliterisasi Ukraina dan melindungi pengguna bahasa Rusia di negara itu.

Kantor berita Rusia, RIA melaporkan Kementerian Pertahanan Rusia menuduh Ukraina berencana menggelar "provokasi" di PLTU Zaporizhzhia pada Jumat (19/8/2022) besok saat Guterres berkunjung. Kedua belah pihak saling tuduh mengenai tembakan ke PLTU tersebut. Tapi Rusia mengatakan pasukannya tidak memiliki senjata berat di dalam atau dekat PLTU tersebut.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan ia sudah berbicara dengan direktur jenderal Badan Atom Internasional yang memimpin delegasi ke PLTU itu.

"Saya menekankan misi darurat ini untuk mengatasi ancaman keamanan nuklir yang disebabkan permusuhan Rusia," katanya di Twitter.

Badan Layanan Darurat Ukraina mengatakan pengeboman yang dilakukan Rusia di wilayah pemukiman di Kharkiv pada Rabu (17/8/2022) sore menewaskan tujuh orang dan melukai 16 orang. "Ini serangan jahat dan sinis pada warga sipil tanpa bisa dibenarkan," kata Zelenskyy di aplikasi kirim pesan Telegram.

Gubernur Wilayah Kharkiv Oleh Synehubov mengatakan satu tewas dan 18 lainnya terluka dalam serangan fajar di wilayah pemukiman lainnya di Kharkiv. Komando Operasi Angkatan Bersenjata Ukraina di distrik selatan mengatakan tentara mereka membunuh 29 "penjajah" di dekat kota Bilohirka, dekat Kherson.

Mereka juga berhasil menghancurkan artileri, kendaraan lapis baja dan sebuah gudang pasokan militer Rusia. Laporan di medan perang tidak dapat diverifikasi secara mandiri.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement