Senin 15 Aug 2022 13:02 WIB

ITDRI Gandeng SMK Yayasan Pendidikan Telkom Kembangkan Talenta Digital 

Program manfaatkan inovasi Telkom seperti myDigiLearn, Sprinthink, dan smarteye.id.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Budi Raharjo
 ITDRI bersama SMK dapat berinovasi menciptakan, membangun, dan mengembangkan layanan-layanan digital agar manfaatnya dapat dirasakan oleh khalayak  luas.
Foto: Istimewa
ITDRI bersama SMK dapat berinovasi menciptakan, membangun, dan mengembangkan layanan-layanan digital agar manfaatnya dapat dirasakan oleh khalayak luas.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia Telecommunication & Digital Research Institute (ITDRI) menggandeng beberapa sekolah menengah kejuruan (SMK) di bawah Yayasan Pendidikan Telkom (YPT) maupun non YPT untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi digital demi meningkatnya kualitas lulusannya.

“Untuk mensukseskan misinya mencetak Digital Talent di Indonesia, ITDRI menargetkan siswa SMK ini untuk menjadi talenta digital sedini mungkin," ujar Chairman of ITDRI, Jemy V Confido, Senin (15/8/2022). 

Jemy menjelaskan, melalui dua pilar Learning dan Innovation, ITDRI memberikan bekal ke siswa SMK ini dengan berbagai project. Sehingga memicu inovasi untuk menjawab permasalah yang mereka hadapi. "Program memanfaatkan hasil inovasi Telkom seperti myDigiLearn, Sprinthink, smarteye.id, dan Tomp," katanya.

Menurut Jemy, program ini diharapkan mendorong ITDRI bersama SMK dapat berinovasi menciptakan, membangun, dan mengembangkan layanan-layanan digital agar manfaatnya dapat dirasakan oleh khalayak  luas. 

Pada program tersebut, 8 SMK yang terlibat di seluruh Indonesia yakni SMKS Al Huda Sariwangi Tasikmalaya, SMKS PGRI 2 Sumedang, SMKS Bina Nusantara Cisalak Subang, SMKS Muhammadiyah Bandongan, SMKS Muhammadiyah 2 Sidoarjo, SMKS NU Sunan Malang, SMKS Muhammadiyah Sintang, dan SMKS Bina Latih Karya Bandar Lampung. 

Kegiatan ini didukung juga peserta magang dari PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang tergabung program Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB) Batch sebagai fasilitator para siswa. Perguruan tinggi Indonesia yang terlibat yakni Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Udayana, dan Universitas Lampung. 

Menurut Jemy, program ini juga tercakup Program Skema Pemadanan SMK Pusat Keunggulan periode 15 Juli hingga 29 Juli 2022. Lulusan SMK, memang dipersiapkan untuk memasuki dunia kerja, sehingga pada pendidikan SMK siswa dibekali dengan keahlian khusus baik secara teori, teknik maupun praktek sesuai program keahlian yang dipilih. "Kami mendukung SMK menjadi pusat keunggulan dengan metode Teaching Factory yang aktif sehingga dapat menjadi pusat pembelajaran bagi SMK lain," katanya. 

Merangkum Badan Pusat Statistik serta Databoks, tahun ini di Indonesia tercatat ada 14.198 Sekolah SMK Negeri maupun Swasta dengan jumlah siswa sebanyak 5.392.938 orang. Pada tahun ajaran 2020/2021 lulusan SMK sekitar 1,63 juta orang, dengan rincian 702.517 orang dari SMK negeri dan 929.755 orang dari SMK swasta.

Menurut Wakil Kepala Sekolah SMKS PGRI 2 Sumedang, Eri Mulyana, kegiatan training dan inovasi ini sangat diperlukan dan bermanfaat bagi para siswa dan siswi di sekolah khususnya dalam lingkup pengetahuan digitalisasi. “Semua kegiatan sangat diperlukan dan bermanfaat, bagaimana para siswa dilatih untuk memecahkan sebuah masalah dan lebih kritis," katanya.

Program ini, kata dia, sebuah proses yang diharapkan mempersiapkan siswa, mencetak, dan mengasah skill di dalam era digitalisasi. "Ini juga bermanfaat bagi siswa untuk diimplementasikan dalam kegiatan sekolah ke depannya,” katanya.

Rencana ke depannya, kata dia, bekal yang telah diperoleh akan coba dikolaborasikan dengan program sekolah yakni Go Bengkel Online (GoBeng). 

Senada dengan Eri, Eka Herfit Ramadhan selaku Kepala Laboratorium Komputer SMKS Muhammadiyah Sintang mengaku dirinya akan menerapkan metode design sprint dan design thinking saat kegiatan belajar mengajar. “Dari materi yang telah disampaikan siswa dituntut untuk memecahkan masalah yang berubah-ubah, saya pribadi ingin menerapkannya dalam praktik kegiatan belajar mengajar,” katanya.

Haulah Ramadhani Arrahman, salah satu siswi kelas 10 SMKS Muhammadiyah 2 Taman, mengaku dirinya mendapat cara berpikir baru untuk menyelesaikan masalah yang ada. “Kami (siswa) terlatih secara mental dan menambah rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan suatu project serta melatih kerjasama dalam menyelesaikan permasalahan yang ada dengan menggunakan empati, serta berpikir logis, dan dengan berbagai sudut pandang,” katanya. 

Angga Prasetya Aji, salah satu siswa SMKS Bina Latih Karya Bandar Lampung, mengaku sangat menyukai myDigiLearn karena dapat diakses kapanpun dan dimanapun. “Dengan adanya program training dan inovasi dari ITDRI, saya jadi menambah wawasan, ide-ide baru nan kreatif,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement