Kamis 18 Aug 2022 10:54 WIB

Spanyol Coba Hentikan Invasi Babi Hutan di Perkotaan

Sekelompok besar babi hutan kini menjadi pemandangan umum di beberapa kota Spanyol.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Babi hutan. Sekelompok besar babi hutan sekarang menjadi pemandangan umum di beberapa kota Spanyol.
Foto: REUTERS
Babi hutan. Sekelompok besar babi hutan sekarang menjadi pemandangan umum di beberapa kota Spanyol.

REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Sekelompok besar babi hutan sekarang menjadi pemandangan umum di beberapa kota Spanyol. Pihak berwenang mengatakan, pemerintah tidak punya pilihan selain menangkap dan melakukan euthanasia karena berbahaya bagi manusia.

"Tidak ada dokter hewan yang suka membunuh hewan," kata dokter hewan yang bertanggung jawab atas program pengendalian masalah babi hutan di Barcelona Carles Conejero.

Baca Juga

"Tapi kita harus melakukannya... Kita tidak bisa melepaskan mereka kembali ke alam liar karena mereka telah kehilangan instingnya," katanya.

Gerombolan babi itu tertarik oleh tempat sampah dan orang-orang yang memberi makan. Para babi hutan berkeliaran atau berbaring di taman dan jalan-jalan pinggiran kota, sering menyebabkan kecelakaan skuter dan sepeda atau mengganggu orang yang membawa tas belanja.

Bulan ini seorang gadis dibawa ke rumah sakit dengan luka-luka setelah bertemu dengan babi hutan di kota tepi laut Cadaques di timur laut Barcelona. Barcelona sendiri melaporkan 1.200 insiden yang melibatkan babi hutan tahun lalu. Bintang pop Kolombia Shakira mengatakan, hewan-hewan itu menyerang dia dan putranya saat mereka berjalan di taman Barcelona.

Untuk mengatasi keluhan dari banyak pihak, tim Conejero menggunakan jaring untuk menangkap sekelompok babi hutan yang sedang berkembang biak pada malam hari. Hewan tersebutmemekik keras sebelum dibius dan kemudian di-eutanasia.

"Ini adalah bagian terburuk dari pekerjaan ini," kata Conejero sambil menumpuk bangkai hewan di sebuah van.

Terlepas dari penangkapan yang dijadwalkan, rencana Barcelona untuk mengatasi perkembangan babi hutan termasuk perlindungan tempat sampah, denda bagi penduduk yang memberi makan, dan kampanye kesadaran sosial. Babi hutan yang mati dipelajari untuk penyakit dan kebiasaan makan.

Penduduk setempat sepakat bahwa kebiasaan memberi makan babi hutan harus dihentikan. "Masalahnya mereka berhenti menjadi hewan liar, mereka hanya berkeliaran seperti kucing," kata warga Spanyol berusia 40 tahun bernama Alex.

Lembaga Penelitian Sumber Daya Berburu Spanyol memperkirakan bahwa populasi babi hutan akan melampaui dua juta tahun depan. Meskipun masalah tersebut bukan hal baru di Spanyol, para babi yang semakin banyak ini memburuk selama pandemi Covid-19. Pandemi membuat lebih banyak hewan liar berkeliaran ke daerah perkotaan yang menjadi jauh lebih tenang karena penguncian. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement