Selasa 16 Aug 2022 13:15 WIB

Jokowi: Kepercayaan Internasional Terhadap Indonesia Meningkat Tajam

Indonesia diterima Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Fuji Pratiwi
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato dalam sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/8/2022). Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, kepercayaan internasional kepada Indonesia semakin meningkat tajam. Hal ini ditunjukan dengan diterimanya Indonesia oleh Rusia dan Ukraina sebagai jembatan perdamaian.

Selain itu, Indonesia juga disebutnya diterima oleh negara-negara besar meskipun geopolitik sedang memanas. Hal inipun menurutnya menjadi salah satu kekuatan Indonesia.

Baca Juga

"Kekuatan keempat adalah kepercayaan internasional yang meningkat tajam," kata Jokowi dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI tahun 2022, Selasa (16/8/1022).

Jokowi menyebut, Indonesia juga dipercaya PBB sebagai Champions dari Global Crisis Response Group untuk penanganan krisis global. Pada tahun ini, Indonesia juga menjadi Presiden G20, organisasi 20 negara ekonomi terbesar di dunia. Dan pada tahun depan, menjadi Ketua ASEAN.

 

"Artinya, kita berada di puncak kepemimpinan global dan memperoleh kesempatan besar untuk membangun kerja sama internasional," tambah dia.

Ia mengatakan, kepercayaan besar dari masyarakat internasional juga dapat dirasakan di dalam negeri. Pemerintah pun terus melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan daya saing dan iklim berusaha. Selain itu, ekosistem investasi dan pertumbuhan UMKM juga terus diperbaiki, serta hilirisasi dan manufaktur di dalam negeri yang terus mengalami pertumbuhan.

"Pertumbuhan investasi juga meningkat tajam, di mana 52 persen di antaranya, berada di luar Jawa. Artinya, ekonomi kita bukan hanya tumbuh pesat, tetapi juga tumbuh merata, menuju pembangunan yang Indonesia Sentris," jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement