Senin 15 Aug 2022 18:55 WIB

Kuwait Tunjuk Dubes Pertama untuk Iran Setelah Enam Tahun

Kuwait tunjuk Dubes untuk Iran setelah putus hubungan lebih dari enam tahun

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Esthi Maharani
Bendera Kuwait. Ilustrasi.
Foto: topnews.in
Bendera Kuwait. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY - Kuwait menunjuk seorang duta besar (Dubes) untuk Iran pada Ahad (14/8/2022) waktu setempat. Penunjukkan ini enam tahun setelah Kuwait memutuskan hubungan dengan Republik Islam pada 2016.

"Duta Besar Bader Abdullah Al-Munaikh menyerahkan surat kepercayaannya kepada Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian di Teheran pada Sabtu," kata kementerian luar negeri Iran di situs web resminya.

Kementerian luar negeri Kuwait mengkonfirmasi Munaikh ditunjuk sebagai utusan ke Iran. Iran sudah memiliki duta besar di Kuwait.

Langkah itu dilakukan ketika pembangkit tenaga listrik Muslim Sunni Arab Saudi bekerja untuk meningkatkan hubungan dengan Syiah Iran. Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran pada Januari 2016 setelah pengunjuk rasa Iran menyerbu kedutaan Saudi di Iran setelah Arab Saudi mengeksekusi seorang ulama Syiah terkemuka.

Sementara Kuwait menarik utusannya dari Iran ketika negara-negara Teluk Arab lainnya menurunkan hubungan untuk bersatu di belakang Riyadh. Kuwait telah mempertahankan hubungan yang relatif baik dengan Teheran di bawah kebijakan luar negeri yang menyeimbangkan hubungan dengan tetangganya.

Uni Emirat Arab (UEA) juga tengah bekerja untuk mengirim seorang duta besar ke Iran. Seperti Kuwait, UEA berusaha untuk membangun kembali jembatan setelah bertahun-tahun permusuhan.

Arab Saudi meluncurkan pembicaraan langsung dengan Iran tahun lalu. Menteri luar negeri kerajaan mengatakan ada beberapa kemajuan dalam lima putaran diskusi yang dimediasi Irak, tetapi tidak cukup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement