Senin 15 Aug 2022 15:16 WIB

Saratoga Bukukan NAB Rp 60 Triliun di Semester I 2022

Pertumbuhan NAB yang konsisten jadi salah satu indikasi suksenya strategi investasi.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Fuji Pratiwi
Logo Saratoga. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil mengoptimalkan pertumbuhan investasi seiring dengan pemulihan ekonomi. Hingga semester I 2022, Saratoga telah meraih pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun, naik 58 persen dibandingkan Rp 866 miliar di semester I 2021.
Foto: saratoga-investama.com
Logo Saratoga. PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil mengoptimalkan pertumbuhan investasi seiring dengan pemulihan ekonomi. Hingga semester I 2022, Saratoga telah meraih pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun, naik 58 persen dibandingkan Rp 866 miliar di semester I 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) berhasil mengoptimalkan pertumbuhan investasi seiring dengan pemulihan ekonomi. Hingga semester I 2022, Saratoga telah meraih pendapatan dividen sebesar Rp 1,4 triliun, naik 58 persen dibandingkan Rp 866 miliar di semester I 2021. 

Pendapatan dividen tersebut terutama dikontribusikan oleh PT Adaro Energi Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Sementara, kenaikan nilai portofolio investasi mendorong Nilai Aset Bersih (NAB) atau Net Asset Value (NAV) Saratoga mencapai Rp 60 triliun, tumbuh 29 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2021 senilai Rp 46,5 triliun.

Baca Juga

Presiden Direktur Saratoga Michael William P Soeryadjaja menjelaskan, pertumbuhan NAV yang konsisten menjadi salah satu indikasi keberhasilan Perseroan dalam menjalankan strategi investasi di tengah berbagai situasi. Kinerja positif perusahaan portofolio yang sejalan dengan pemulihan ekonomi juga menunjukkan investasi Saratoga memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Kami percaya ruang pertumbuhan bisnis portofolio Saratoga masih terbuka lebar, sehingga nilai investasi Perseroan akan terus meningkat. Saratoga juga akan melanjutkan investasi pada aset-aset di sektor strategis yang berdampak luas bagi kebangkitan ekonomi bangsa," jelas Michael melalui keterangan resmi dikutip Senin (15/8/2022).

 

Sejumlah langkah telah dilakukan Saratoga untuk mengoptimalkan peluang-peluang investasi di masa depan. Diantaranya, Saratoga melakukan divestasi 3 persen saham Perseroan di PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG) senilai Rp 2,2 triliun kepada Digital Bersama Infrastruktur Asia Pte Ltd (BDIA).

Divestasi saham tersebut merupakan bagian dari restrukturisasi internal yang dilakukan Saratoga bersama dengan Provident Group untuk memperkuat strategi investasi di sektor infrastruktur digital seperti menara telekomunikasi, fiber optic, dan data center. Pasca divestasi saham TBIG, Saratoga saat ini memiliki 35,2 persen saham BDIA dan 9,3 persen saham TBIG melalui anak usaha yang dimiliki penuh. 

"Divestasi saham TBIG ke BDIA bertujuan memperkuat strategi dan eksekusi dari setiap rencana investasi Saratoga, termasuk bekerja sama dengan mitra-mitra baru. Sebagai bagian dari restruktruisasi, kami berhasil menandatangani kerjasama dengan Macquarie Asset Management sebagai mitra strategis di BDIA," kata Michael.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement