Senin 15 Aug 2022 06:18 WIB

Pemkab Tangerang Dukung Geliat Usaha di Pusat Perbelanjaan

Trafik mal di Kabupaten Tangerang kembali lagi di atas 70 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung melihat produk pada pameran Creartive Culture Home di Summarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten, Ahad (24/10/2021). Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tangerang, Banten, Yusuf Herawan menuturkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang dipastikan terus mendukung usaha di pusat perbelanjaan.
Foto: Antara/Fauzan
Pengunjung melihat produk pada pameran Creartive Culture Home di Summarecon Mal Serpong, Tangerang, Banten, Ahad (24/10/2021). Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tangerang, Banten, Yusuf Herawan menuturkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang dipastikan terus mendukung usaha di pusat perbelanjaan.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Tangerang, Banten, Yusuf Herawan menuturkan, Pemerintah Kabupaten Tangerang dipastikan terus mendukung usaha di pusat perbelanjaan.

Terutama dukungan untuk para ritel dan UMKM yang aktif dalam kegiatan yang mengundang lebih banyak pengunjung.  Di antaranya Indonesia Shopping Festival (ISF) yang merupakan gelaran pertama setelah pandemi Covid-19. 

Baca Juga

"Tentunya dari pemerintah daerah dipastikan terutama di sektor UMKM memang sangat strategis, dengan adanya ISF ini tentunya mendongkrak perekonomian kita yang sudah dua tahun terpuruk. Sekarang mulai bangkit," kata Yusuf.

Menurut catatannya, ada 11 pusat perbelanjaan atau mal di Kabupaten Tangerang dari total sebanyak 27 mal yang ada di Banten. Saat ini belasan mal tersebut berangsur membaik. 

"Trafik mal di Kabupaten Tangerang kembali lagi di atas 70 persen, walau belum merata tapi hampir semua (11 mal di Kabupaten Tangerang) sudah di atas 50 persen. Summarecon Mal Serpong misalnya di angka 70 persen trafiknya," ujarnya.

Menurut pengamatannya, memang peningkatan itu terjadi seiring melonggarnya aktivitas masyarakat. "Kelihatan ada peningkatan itu sejak Idul Fitri (2022) ya. Seiring penurunan PPKM level 1, itu sangat berpengaruh sekali. Sekarang menggeliat," ungkapnya. 

Kendati kembali kondisi geliat ekonomi di mal, Yusuf tak menampik adanya tantangan ekonomi yang cukup berat pada tahun ini. Yakni pengaruh dari krisis global yang sewaktu-waktu bisa memengaruhi Kabupaten Tangerang sebagai salah satu wilayah penyangga Ibu Kota. 

"Pengaruh global memang sangat berpengaruh, berdampak pada semua. Kita tetap dukung (termasuk APPBI)," kata dia.

Sebelumnya Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Provinsi Banten menargetkan tingkat kunjungan mal pada tahun ini mencapai hingga 80 persen. 

Ketua APPBI Provinsi Banten Alexander Bambang mengatakan, hal ini mengingat sejumlah pelonggaran aturan yang ditetapkan pemerintah. Dengan targetan tersebut, pertumbuhan perekonomian ritel dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di mal diharapkan bisa kembali menggeliat seperti sebelum pandemi Covid-19. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement