Ahad 14 Aug 2022 19:23 WIB

Kapal Kargo Pertama yang Berlayar dari Ukraina Mendekat ke Suriah

Kargo tersebut awalnya ditujukan untuk Lebanon yang telah menderita krisis parah.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Kapal kargo Razoni melintasi Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, Rabu, 3 Agustus 2022. Kapal kargo pertama yang meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia berlabuh di area inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Istanbul Rabu pagi, menunggu inspeksi, sebelum pindah ke Lebanon.
Foto: AP Photo/Khalil Hamra
Kapal kargo Razoni melintasi Selat Bosphorus di Istanbul, Turki, Rabu, 3 Agustus 2022. Kapal kargo pertama yang meninggalkan Ukraina sejak invasi Rusia berlabuh di area inspeksi di Laut Hitam di lepas pantai Istanbul Rabu pagi, menunggu inspeksi, sebelum pindah ke Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kapal kargo pertama yang membawa 26 ribu ton jagung dari Ukraina dilaporkan telah mendekat di Pelabuhan Tartous di Suriah pada Ahad (14/8/2022). Kapal Razoni yang berbendera Sierra Leone berlayar dari Pelabuhan Odesa, Ukraina pada 1 Agustus di bawah kesepakatan antara Moskow dan Kiev yang ditengahi oleh PBB dan Turki.

Kargo tersebut awalnya ditujukan untuk Lebanon, yang telah menderita krisis ekonomi parah sehingga menyebabkan kerawanan pangan. Namun, pembeli di Lebanon menolak kargo tersebut, karena pengiriman terlalu lama dari jadwal yang telah disepakati. Kapal kemudian berlayar ke Turki, dan berlabuh di Mersin pada 11 Agustus. Ketika berlayar lagi keesokan harinya, transponder kapal tersebut tidak menyala. 

Baca Juga

Kedutaan Ukraina di Lebanon tidak segera berkomentar mengenai pengiriman kapal kargo tersebut. Kiev sebelumnya menuduh Suriah mengimpor setidaknya 150 ribu ton biji-bijian yang dijarah dari gudang Ukraina setelah invasi Rusia pada 24 Februari. Ukraina memutuskan hubungan diplomatik dengan Suriah pada Juni, setelah Damaskus mengakui kemerdekaan wilayah timur Luhansk dan Donetsk.

Sementara itu, kapal MV Brave Commander yang disewa PBB akan berangkat dari Ukraina ke Afrika dalam beberapa hari mendatang. Kapal itu akan berlayat setelah selesai memuat lebih dari 23 ribu ton gandum di Pelabuhan Pivdennyi, Ukraina.

Kapal tersebut akan berlayar ke Ethiopia melalui koridor gandum di Laut Hitam, yang telah ditengahi oleh PBB dan Turki pada akhir Juli. Kapal ini akan menjadi kargo bantuan makanan kemanusiaan pertama menuju Afrika sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari.

Kargo tersebut didanai dengan sumbangan dari Program Pangan Dunia PBB, Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (AS) dan beberapa donor swasta. Saat ini, sebanyak 16 kapal telah berangkat dari pelabuhan Ukraina. Hal ini menyusul kesepakatan dengan Rusia untuk membuka kembali ekspor biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam, Ukraina. Ekspor biji-bijian telah terhenti selama lima bulan karena perang.

Kesepakatan ekspor biji-bijian itu dicapai pada bulan lalu, di tengah kekhawatiran bahwa terhentinya pasokan biji-bijian Ukraina akan menyebabkan kekurangan pangan dan wabah kelaparan di beberapa bagian dunia. Ukraina memiliki sekitar 20 juta ton biji-bijian yang tersisa dari panen tahun lalu. Sementara panen gandum tahun ini juga diperkirakan mencapai 20 juta ton.

Sejauh ini sebagian besar kargo telah membawa biji-bijian untuk pakan ternak atau bahan bakar. Sebagai bagian dari kesepakatan PBB, semua kapal diperiksa di Istanbul oleh Pusat Koordinasi Gabungan yang dinaungi oleh Rusia, Ukraina, Turki, dan PBB.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement