Ahad 14 Aug 2022 06:43 WIB

Menteri Basuki Minta Percepatan Konstruksi Tol Yogyakarta-Bawen

Ruas tol Yogyakarta-Bawen ini sangat penting dan menjadi prioritas pemerintah.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) bisa merumuskan strategi percepatan Tol Yogyakarta-Bawen. Dengan begitu untuk Tol Yogyakarta seksi 1 dan 6 dapat selesai konstruksinya tepat waktu pada 2024. 

“Ruas tol Yogyakarta-Bawen ini sangat penting dan menjadi prioritas pemerintah," kata Basuki dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (13/8/2022). 

Baca Juga

Jalan tol sepanjang 76 kilometer tersebut merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Pembangunan dimulai sejak awal 2022 untuk meningkatkan konektivitas Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Provinsi Jawa Tengah. Basuki meminta dalam pembangunannya memperhatikan kualitas jalan tol. “Banyak contoh baik yang bisa kita tiru dan contoh buruk yang harus kita hindari," tutur Basuki. 

Selain kualitas, Basuki juga meminta biaya pelaksanaan pembangunan bisa ditekan. Basuki menegaskan pembangunan jalan tol tidak boleh over design atau over engineering yang mengakibatkan bengkaknya biaya tambahan. 

“Tolong cari second opinion dari ahli yang kompeten. Review design sekaligus menjadi value engineering untuk proyek ini," ujar Basuki. 

Basuki juga meminta aspek estetika dan lingkungan sangat diperhatikan. Basuki meminta pembanghnan jalan tol tersebut unyuk membatasi cut and fill dengan membuat terowongan (tunnel) seperti di area kebun kopi Banaran, Bawen. “Penghijauan tebing diperhatikan, jangan ada tanah yang ditinggalkan," ucap Basuki.

Jalan Tol Yogyakarta Bawen nantinya akan terhubung dengan Jalan Tol Semarang-Solo dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta International Airport Kulonprogo. Dengan begitu akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar).

Pembangunan jalan tol tersebut juga akan memperkuat posisi Yogyakarta dalam industri khususnya pariwisata yang akan semakin tumbuh dan berkembang dengan baik. Lalu akan meningkatkan peran Yogyakarta sebagai daerah untuk perkembangan ekonomi di Pulau Jawa bagian Selatan. 

Dengan nilai investasi yang cukup besar senilai Rp 14,26 triliun, pembangunan jalan tol tersebut akan memberikan dorongan perkembangan ekonomi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pembangunan jalan tol ini dilaksanakan oleh PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) selaku Badan Usaha Jalan Tol yang dibentuk oleh konsorsium pemenang lelang. 

Jalan tol Yogyakarta-Bawen terdiri dari 6 seksi yaitu Seksi 1 Sleman - Banyurejo (8,25 kilometer), Seksi 2 Banyurejo-Borobudur (15,26 kilometer), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08 kilometer), Seksi 4 Magelang-Temanggung (16,26 kilometer), Seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56 kilometer), dan Seksi 6 Ambarawa-Junction Bawen terkoneksi Tol Semarang-Solo (5,21 kilometer). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement