Sabtu 13 Aug 2022 21:37 WIB

Kedewasaan Bermedia Sosial Perkecil Risiko Penyalahgunaan

Media sosial merupakan hutan belantara yang perlu disikapi dengan bijak

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Anak dan Media Sosial (Medsos). Media sosial merupakan hutan belantara yang perlu disikapi dengan bijak
Foto: Pixabay
Ilustrasi Anak dan Media Sosial (Medsos). Media sosial merupakan hutan belantara yang perlu disikapi dengan bijak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Di balik manfaat media sosial terdapat juga dampak negatif dan merugikan, seperti terjadinya perundungan di antara anggota masyarakat. 

Lewat media sosial seseorang bisa menyebarkan kabar tidak benar (hoaks) mengenai orang lain. Berita tidak benar atau malah segala jenis fitnah bisa terjadi melalui media sosial ini.

Baca Juga

Menurut anggota Komisi I DPR RI, Lodewijk F Paulus, media sosial adalah sebuah fenomena baru di dunia digital yang saat ini kita hadapi. “Media sosial dianggap lebih emansipatif dan egaliter, karena dapat langsung menyuarakan pandangan individu ke ranah publik,” ujar Lodewijk dalam keterangannya, Sabtu (13/8/2022).   

Dia mengatakan, media sosial biasanya digunakan sebagai media untuk berkomunikasi dan berbagi informasi dengan keluarga, teman, dan orang lain yang memiliki ketertarikan yang sama. 

Kaum remaja sebagai pengguna dapat melakukan komunikasi satu sama lain pada media sosial melalui fitur yang tersedia, termasuk berkomunikasi dengan cara mengirim pesan teks (chatting), berkomentar pada kolom yang tersedia, berbagi informasi, file, foto atau video dan komunikasi dengan panggilan telepon atau video. 

“Tapi juga media sosial mempunyai dampak positif dan negative dalam perkembangannya di dunia digital, kita juga harus selektif dalam memaksimalkan media sosial,” kata dia.   

Dia mengatakan, informasi yang biasanya dibagikan pada media sosial tidak hanya informasi yang bersifat umum, seperti berita dan hiburan saja, tetapi bisa juga informasi yang bersifat khusus, seperti materi pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler. Bahkan, informasi yang bersifat pribadi pun dapat diakses orang lain. 

Wakil Ketua Bidang Pendidikan PWI Provisi Lampung, Munizar, sebagai narasumber kedua juga menyampaikan bahwa di tengah arus informasi yang cepat kita harus mampu memanfaatkan media sosial dengan baik sebagai salah satu corong informasi. 

“Pemanfaatan media sosial sebagai bahan pemberitaan di media nasional dalam rangka menyampaikan informasi yang proporsional,” ujar Munizar.

Dia mengatakan, media sosial dapat digunakan untuk menyalurkan hobi secara kreatif sebagai sarana hiburan, seperti bermain gim online atau hanya sekadar melihat-lihat foto dan video.  

Dia menambahkan, media sosial juga dapat digunakan sebagai sarana belajar atau kegiatan berwirausaha. Kemudahan memperoleh dan menyebarkan informasi memungkinkan media sosial dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran di sekolah, seperti berkomunikasi, mengorganisasi berbagai kegiatan, belajar secara daring/online, berbagi materi pelajaran, dan mengerjakan tugas sekolah. 

“Media sosial dimanfaatkan sebagai media komunikasi yang relatif murah dan efisien. Berkomunikasi lewat chat, telepon, dan video call tentu lebih murah dan efisien dibandingkan dengan bertemu langsung,” kata dia.    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement