Sabtu 13 Aug 2022 05:50 WIB

Kengerian yang akan Terjadi Jika PLTN Zaporizhzhia Meledak

Ketegangan Rusia dan Ukraina dapat meledakkan PLTN Zaporizhzhia dan berakibat fatal

Rep: Ali Mansur/ Red: Christiyaningsih
FILE - Unit pembangkit listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di kota Enerhodar, di selatan Ukraina, ditampilkan pada 12 Juni 2008.
Foto: AP/Olexander Prokopenko
FILE - Unit pembangkit listrik di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di kota Enerhodar, di selatan Ukraina, ditampilkan pada 12 Juni 2008.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Rusia dan Ukraina saling menuduh satu sama lain menembaki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina. Serangan di kawasan Ukraina selatan di Sungai Dnieper itu dikhawatirkan akan meledakkan pembangkit nuklir terbesar di Eropa. 

Daripada ledakan inti reaktor, para ahli lebih khawatir tentang kerusakan sistem yang mendinginkan kolam bahan bakar bekas dan reaktor. Jika pendinginan gagal, kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan panas yang tidak terkendali. Maka kehancuran dan kebakaran dapat melepaskan serta menyebarkan radiasi dari struktur penahanan.

Baca Juga

“Kami sebagian besar takut akan pelepasan radiasi, belum tentu ledakan. Meskipun itu terlihat menakutkan, pelepasan radiasi, bagaimanapun juga, akan menjadi bencana besar,” seorang Mahasiswa PhD di Departemen Studi Perang di King's College London, Amelie Stoetzel dikutip dari Aljazirah, Jumat (12/8/2022).

Stoetzel mengharapkan evakuasi segera tapi ada kesulitan dalam mengakses fasilitas medis karena kemungkinan akan ada lonjakan pasien. Sebab ketika ada insiden kecelakaan radiasi, banyak orang yang muncul dengan gejala keracunan radiasi, termasuk karena ketakutan dan kepanikan. Memang banyak warga sudah meninggalkan daerah itu, tapi masih banyak orang yang tertinggal.

“Akan ada banyak orang yang bergegas ke rumah sakit dan bergegas keluar dari daerah itu, yang akan menjadi masalah. Akan ada kebingungan dalam perang yang sedang berlangsung, mengevakuasi orang sangat sulit,” tambahnya.

Menurut para ahli, bagi banyak orang ketakutan akan radiasi bisa lebih berbahaya daripada radiasi itu sendiri. Lalu yang paling problematis bagi pemerintah setempat terkait menangani pasien dalam jumlah banyak.

“Kami dapat melihat peningkatan pada pasien karena gejala psikologis yang terkait dengan pengetahuan bahwa radiasi mungkin bocor dari pembangkit listrik tenaga nuklir di dekatnya,” tutur Stoetzel.

Seorang profesor di Sekolah Kebijakan Publik dan Urusan Global Universitas British Columbia, Ramana, mengatakan gumpalan yang mengandung bahan radioaktif tidak dapat diprediksi ke mana perginya tergantung pada kondisi cuaca. Mengingat lokasi geografis pabrik, pelepasan radiasi dapat menghantam bagian mana pun di benua Eropa.

“Zaporizhzhia ada di tengah benua. Jadi ke mana pun angin bertiup, seseorang akan terkontaminasi,” kata Ramana.

Menurutnya apabila pembangkit nuklir Zaporizhzhia benar-benar meledak atau kebakaran, kebocoran radiasi dapat menyebabkan bencana jangka panjang. Kemungkinan banyak orang akan terpapar dan langsung jatuh dan mati. Namun ada korban psikologis yang besar, tepat di atas korban psikologis dari perang itu sendiri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement