Jumat 12 Aug 2022 01:35 WIB

Pemkab Bandung Upayakan Kolam Retensi Jadi Sumber Air Bersih

Pemkab Bandung mengupayakan sejumlah kolam retensi menjadi sumber air bersih.

Warga berjalan di pedestrian bantaran Kolam Retensi Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemkab Bandung mengupayakan sejumlah kolam retensi menjadi sumber air bersih.
Foto: Antara/Novrian Arbi
Warga berjalan di pedestrian bantaran Kolam Retensi Andir, Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pemkab Bandung mengupayakan sejumlah kolam retensi menjadi sumber air bersih.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengupayakan sejumlah kolam retensi yang sudah dibangun untuk mengatasi banjir bisa menjadi sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan kini di Kabupaten Bandung sudah dibangun Kolam Retensi Andir dan Cienteung. Untuk bisa memanfaatkan air dari kolam itu, dia mengatakan pihaknya berkoordinasi dengan pihak PDAM.

"Penanganan banjir yang secara bertahap sudah semakin berkurang dan ke depannya kita berupaya untuk lebih bagus lagi," kata Dadang di Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/8/2022).

Menurutnya kini ada sejumlah rencana untuk membangun kolam retensi baru di Kabupaten Bandung, yakni di kawasan Tegalluar dan Kertasari. Sejumlah bendungan yang akan dibangun itu pun menurutnya bakal dimanfaatkan untuk penyediaan air bersih.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Asep Kusumah mengatakan kini tengah berlangsung pembangunan Bendungan Cikalong di Kabupaten Bandung.

Menurutnya pembangunan itu merupakan tindak lanjut dari adanya Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Rispam). Dia mengatakan Kabupaten Bandung masih membutuhkan pasokan air baku untuk menunjang ketersediaan air bersih.

Selain untuk masyarakat lokal, menurutnya sejumlah potensi sumber air bersih itu bisa memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Jawa Barat secara umum.

"Bendungan pengendali banjir dan bendungan penyediaan air baku secara teknis dimungkinkan dioptimalkan pemanfaatannya," kata Asep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement