Kamis 11 Aug 2022 20:42 WIB

Program Dandan Omah Tuntaskan Perbaikan 300 Rutilahu

Pemkot menargetkan bisa memperbaiki 900 Rutilahu milik MBR tahun ini

Rep: dadang kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara simbolis menyerahkan kunci kepada masyarakat yang rumahnya baru diperbaiki melalui program Dandan Omah
Foto: istimewa
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi secara simbolis menyerahkan kunci kepada masyarakat yang rumahnya baru diperbaiki melalui program Dandan Omah

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengungkapkan, ada 300 rumah tidak layak huni (Rutilahu) milik masyarakat berpenghasilan rendah yang telah diperbaiki melalui program Dandan Omah atau perbaikan Rutilahu. Eri menargetkan, untuk tahun ini pihaknya bisa memperbaiki 900 Rutilahu milik masyarakat berpenghasilan rendah di Kota Pahlawan.

“Total yang kita kerjakan untuk tahun ini ada 900 unit, tapi yang sudah selesai sekitar 300 unit. Setelah itu (diperbaiki) yang menjaga dan meneruskan rumah ini adalah pemilik rumah tersebut,” kata Eri, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga

Eri berharap, program Dandan Omah yang dijalankan tidak hanya untuk memperbaiki rumah warga, tetapi juga dapat memperbaiki pendapatan warga tersebut. Karena jika penghasilan warga tersebut tidak diperbaiki, mereka akan kesulitan melakukan perbaikan ketika rumah yang ditempatinya kembali mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Surabaya, Irvan Wahyudrajad mengatakan, proses usulan Dandan Omah, bisa diusulkan oleh Kader Surabaya Hebat (KSH) yang tersebuar di setiap kampung. Mereka bisa mengusulkan melalui Aplikasi Sayang Warga untuk diteruskan pada kelurahan setempat. 

“Kita lakukan verifikasi bersama dengan Dinas Sosial dan kelurahan lalu kita lakukan ranking, mana unit prioritas dari kelurahan tersebut. Misalnya, di kelurahan diprioritaskan untuk 6 atau 7 rumah, maka kita pilih urutan yang mengalami kerusakan paling parah,” kata Irvan.

Irvan menjelaskan, pengerjaan rumah prioritas adalah rumah bocor yang mengganggu aktivitas warga selama berada di dalam rumah. Kemudian, lantai rumah yang belum di keramik, rumah yang sering terendam genangan air hujan, hingga rumah yang tidak memiliki jamban. “Kemudian dinding yang masih dari kayu atau triplek, itu akan kita prioritaskan. Mulai atap, lantai, dan dinding, serta kondisi jamban," ujarnya.

Irvan mengungkapkan, antrean program Dandan Omah tersebut telah mencapai 5 ribu usulan. Namun, pihaknya terus melakukan verifikasi berdasarkan prioritas kerusakan rumah. Sedangkan, bagi warga yang tidak didukung oleh Alas Hak (hak atas tanah), maka pihaknya tidak hanya mengandalkan APBD saja, tetapi juga salyran Baznas Surabaya dan seluruh stakeholder lainnya.

“Artinya, jika tidak punya Alas Hak, kita prioritaskan menggunakan dana CSR. Selain itu, pada program Dandan Omah tahun 2023, kami menyediakan kuota sebanyak 2.800 unit yang harus diselesaikan,” ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement