Kamis 11 Aug 2022 14:42 WIB

Pemda DIY: Percepatan Booster Terkendala Kurangnya Kesadaran Masyarakat

Pelayanan booster masih terus dibuka di tiap fasyankes.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Fernan Rahadi
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster
Foto: republika/mardiah
Ilustrasi Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga atau Booster

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Percepatan pemberian vaksin dosis ketiga (booster) untuk masyarakat terus dilakukan. Namun, saat ini capaian booster di Provinsi DIY masih rendah dibandingkan dengan dosis pertama dan kedua, yakni mencapai sekitar 36 persen.

Pemda DIY menyebut, percepatan ini ini terkendala salah satunya karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mendapatkan booster. Ketua Percepatan Vaksinasi DIY, Sumadi mengatakan, masih perlu upaya lebih untuk edukasi dan sosialisasi terkait booster ini kepada masyarakat.

"Kendalanya, masyarakat kita perlu diedukasi (lebih), mereka baru  melakukan booster kalau memang sudah ada keterpaksaan," kata Sumadi yang juga Penjabat (Pj) Wali Kota Yogyakarta tersebut saat dikonfirmasi.  

Sumadi menyebut, masyarakat yang mengakses booster rata-rata dikarenakan adanya kebijakan yang mewajibkan booster. Seperti kebijakan untuk pelaku perjalanan luar daerah atau luar negeri yang mengharuskan harus divaksin booster.

"Misalnya ada tuntutan untuk naik pesawat atau mengakses pelayanan publik, (karena) ketentuan-ketentuan itu mereka baru mau (di-booster). Mereka menganggap cukup dua kali (vaksin), booster belum perlu," ujar Sumadi.

Meskipun begitu, Sumadi menuturkan, pelayanan booster masih terus dibuka di tiap fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Masyarakat pun diharapkan dapat mengakses layanan booster ini di fasyankes yang sudah ada wilayahnya masing-masing.

"Kita kemarin sudah melakukan upaya-upaya melalui fasyankes dan itu terutama untuk beberapa kabupaten seperti Sleman, Gunungkidul dan Kota Yogya sendiri percepatannya juga baik," jelasnya.

Bahkan, beberapa lembaga dan institusi lainnya juga turut melakukan percepatan booster ini. "Dari Binda (DIY) juga sudah melaksanakan, tapi belum masif semuanya karena masyarakat belum punya kesadaran secara mandiri," lanjut Sumadi.

Sebelumnya, DPRD DIY meminta agar pemda mempercepat capaian vaksinasi booster. Termasuk mempermudah akses bagi masyarakat untuk mendapatkan booster.

Komisi A DPRD DIY menyebut, vaksinasi booster untuk kelompok sasaran remaja dan lansia masih rendah. "Prioritas (booster) untuk remaja, lansia dan pelayanan umum penting guna pencegahan dampak Covid-19," kata Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto.

Untuk itu, pemda diminta untuk mempercepat dan memberikan kemudahan akses vaksinasi booster ini bagi remaja dan lansia. Terlebih, saat ini, penambahan kasus Covid-19 di DIY mengalami kenaikan.

"Kondisi di lapangan kita pahami sudah (ada masyarakat yang) tidak disiplin protokol kesehatan, cek suhu, dan lain-lain. Kita harus aktif mencegah positif Covid-19," ujar Eko.

Selain untuk pencegahan Covid-19, Eko menyebut, percepatan booster juga perlu dilakukan dalam rangka menunjang pariwisata DIY. Dengan capaian booster yang tinggi, akan membuat wisatawan yang berkunjung ke DIY nyaman.

Menurutnya, percepatan booster ini dapat dilakukan di destinasi wisata dan sekolah-sekolah. Dengan begitu, masyarakat maupun wisatawan dapat mengakses vaksinasi booster dengan mudah di lokasi tersebut.

Anggota Komisi A DPRD DIY, Yuni Satia Rahayu juga mengatakan, akses vaksinasi booster untuk remaja masih rendah. Untuk itu, katanya, perlu dilakukannya percepatan vaksinasi booster khususnya bagi remaja.

Sosialisasi terkait pentingnya booster bagi remaja ini, kata Yuni, juga harus dilakukan dengan masif. Bahkan, pemerintah melalui dinas kesehatan di masing-masing daerah maupun provinsi dapat masuk ke sekolah-sekolah untuk melakukan sosialisasi.

"Kita imbau agar dinkes (dinas kesehatan) dan pelayanan kesehatan untuk remaja bisa masuk ke sekolah dan padukuhan yang ada. Bisa (sosialisasi) lewat pelayanan posyandu, informasi booster diperlukan bagi anak, sekolah sudah masuk jadi perhatian," kata Yuni.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement